Pariaman Tertibkan Pedagang Berjualan di Objek Wisata

id penertiban, pedagang, pantai, pariaman

Pariaman Tertibkan Pedagang Berjualan di Objek Wisata

Kawasan Pantai Gandoriah, Pariaman, Sumbar. (FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, menertibkan belasan warung Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di kawasan objek wisata Pantai Pauh kota itu.

"Para pedagang tersebut sudah diberikan peringatan, imbauan, dan pertemuan dengan pemerintah namun masih membandel sehingga terpaksa dilakukan eksekusi," kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran setempat, Handrizal Fitri di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan total ada 16 pedagang yang berjualan di lokasi tersebut, namun beberapa dari mereka telah mengosongkan dan memindahkan barang dagangannya.

"Sebagian pedagang mau bekerja sama dengan menaati peraturan yang disepakati, namun beberapa dari mereka memang membandel," katanya.

Ia menjelaskan penertiban tersebut merupakan penundaan yang kedua kalinya dilakukan oleh pemerintah setempat. Penertiban pertama direncanakan pada 10 Januari, namun diundur hingga 15 Januari 2017 dengan alasan para pedagang meminta perpanjangan waktu.

"Pemerintah daerah sudah beberapa kali menunda dan memberikan kesempatan kepada pedagang namun dalam hal ini tim gabungan harus bertindak tegas," ujarnya.

Ia menjelaskan kawasan Pantai Pauh telah diserahkan oleh para tokoh masyarakat setempat sejak 2011 kepada pemerintah daerah.

Penyerahan tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan sejumlah objek wisata salah satunya rencana pembangunan Masjid Raya Terapung.

"Penertiban seluruh pedagang tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Kebersihan, Kenyamanan, dan Ketertiban," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat Jafreki mengatakan kawasan objek wisata Pantai Pauh akan digunakan pemerintah daerah untuk mendukung rencana pembangunan Masjid Terapung pada 2017.

"Masjid terapung tersebut akan dibangun di sekitar Pantai Pauh, sehingga kawasan tersebut segera dibersihkan," katanya.

Ia berharap masyarakat setempat dan pedagang yang berjualan di kawasan itu dapat memahami rencana ini dan mendukung visi misi Kota Pariaman menjadikan daerah tujuan wisata. (*)