Korban Selamat Kapal Tenggelam di Johor Delapan

id kapal tenggelam

Korban Selamat Kapal Tenggelam di Johor Delapan

Ilustrasi.

Jakarta, (Antara Sumbar) - Korban selamat dalam kejadian kapal tenggelam di Mersing, Johor, Malaysia - yang diduga membawa warga negara Indonesia (WNI) untuk masuk ke Malaysia secara ilegal - bertambah menjadi delapan orang.

"Perkembangannya tetap angka perkiraan penumpang kapal itu 40 orang. Korban selamat ditemukan sampai hari ini ada delapan orang, kalau kemarin enam orang," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR di Jakarta, Kamis.

Menlu Retno menyebutkan bahwa kedelapan orang yang selamat tersebut, terdiri dari satu laki-laki warga negara Malaysia, lima laki-laki WNI, dan dua perempuan WNI.

Sementara itu, katanya jumlah korban meninggal yang sudah ditemukan sampai hari ini adalah 16 orang, yaitu sembilan laki-laki dan tujuh perempuan, yang sekarang masih berada di rumah sakit Sultan Ismail di Johor.

Lebih lanjut Menlu Retno menyebutkan bahwa tujuh jenazah korban sudah dapat diidentifikasi dan dua jenazah WNI sudah bisa dipulangkan ke Indonesia.

"Sudah ada dua jenazah yang sudah siap dipulangkan. Begitu proses identifikasi selesai maka proses pemulangan dapat dilakukan.

Proses pemulangan itu tanggal 27 Januari. Dua jenazah itu dipulangkan satu ke Kupang dan satu ke Surabaya," ujarnya.

Menlu Retno juga mengatakan bahwa belum ada dokumen yang ditemukan dalam bangkai kapal yang ditemukan dalam keadaan terbalik itu dan penyebab kapal itu tenggelam masih diselidiki.

"Ini adalah kejadian berulang yang nantinya kami akan meningkatkan perlindungan untuk mencegah kejadian serupa terulang," kata dia.

Retno menegaskan bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui pelaku dari kemungkinan aksi penyelundupan WNI ke Malaysia itu.

"Pada saat dilakukan investigasi maka misi kemanusiaannya harus sudah selesai. Artinya kita mencari korban dulu dan kemudian setelah misi kemanusiaan selesai maka dilakukan investigasi, untuk mengetahui siapa di belakang kasus ini, karena orang-orang ini saya yakin diorganisir bersama utk dikirim," tutur dia. (*)