Gubernur: Riau harus Bebas Asap

id kabut asap

Gubernur: Riau harus Bebas Asap

Pengendara melintas di antara kabut asap yang menyelimuti Kota Padang. (Foto Iggoy El Fitra)

Pekanbaru, (Antara Sumbar) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, menyatakan komitmennya untuk membebaskan Riau dari bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini sehingga semua pihak, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, harus mendukung.

"Tahun lalu Alhamdulillah, asap jauh berkurang di Riau. Ini tentu karena semua bekerja melakukan pencegahan dini," kata Arsyadjuliandi (Andi) Rachman dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Senin.

Andi mengatakan hal tersebut usai menghadiri pengarahan Presiden RI Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada 2017 di Istana Negara Jakarta, Senin.

Rakor tersebut dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta sejumlah menteri terkait.

Sementara itu, rombongan dari Riau ikut serta Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnaen, Bupati Rohil Suyatno, Bupati Pelalawan HM Harris, Bupati Bengkalis Amril Mukminin dan Wakil Bupati Siak Alfedri.

Pejabat (Pj) Bupati Kampar Syahrial Abdi, Wali Kota Dumai Zulkifli As, Kepala Dinas LHK Riau Yulwiriati Moesa, Kabag Humas Pemprov Riau Erisman Yahya dan sejumlah Kapolres di Riau.

Andi Rachman menyatakan, sejak awal tahun pihaknya telah berupaya mengantisipasi terjadinya karhutla. Pemerintah telah dan terus melakukan sosialisasi pentingnya pencegahan karhutla kepada masyarakat.

Saat ini, sudah ada dua kabupaten di Riau yang ditetapkan siaga darurat sebagai langkah antisipasi. "Status ini membuat kita lebih leluasa bergerak melakukan antisipasi, baik antisipasi oleh pihak TNI, Polri maupun oleh pihak swasta," katanya.

Menurut dia, jika semua pihak bahu-membahu melakukan antisipasi, maka target Riau bebas asap pada 2017 bisa tercapai. "Masyarakat harus menyadari bahwa membakar hutan terutama untuk membuka lahan sebenarnya sangat merugikan," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengarahan mengingatkan agar pada 2017 kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah harus diminimalisir. Upaya antisipasi harus ditingkatkan.

"Kita semuanya harus antisipasi, antisipasi jangan sampai peristiwa kebakaran 2015 lalu terulang kembali," tegas Presiden.

Jokowi mengatakan, kebakaran lahan dan hutan di 2015 lalu menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah. Saat itu, dampak kebakaran tidak hanya menekan angka pertumbuhan ekonomi tapi juga mempengaruhi sektor penerbangan. (*)