Sekolah di Sawahlunto Gelar Simulasi Jelang UNBK

id UNBK

Sekolah di Sawahlunto Gelar Simulasi Jelang UNBK

Ilustrasi, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Antara)

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - SMA Negeri I Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) menggelar simulasi sistem dalam jaringan sebagai persiapan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2017.

"Simulasi tahap pertama telah rampung dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh calon peserta UNBK asal sekolah ini," kata Kepala Sekolah tersebut, Sri Sumarni di Sawahlunto, Jumat.

Dalam waktu dekat ini, terangnya mereka akan mengikuti simulasi tahap akhir jelang pelaksanaan ujian tersebut pada April 2017, dengan memanfaatkan fasilitas ruangan komputer sekolah itu sebanyak dua kelas yang sudah memiliki sebanyak 65 unit komputer.

Dari hasil simulasi sementara, tergambar kebutuhan pelaksanaan ujian 75 unit komputer, sehingga kekurangannya akan ditanggulangi dengan meminjam komputer pada SMP yang ada di Kota Sawahlunto pada pelaksanaan UNBK untuk tingkat SLTA.

Ia mengatakan solusi tersebut cukup memungkinkan karena jadwal ujian yang berbeda antara SLTA dan SLTP yang justru merupakan salah satu faktor yang mendorong kota itu dapat melakukan UNBK secara menyeluruh karena kekurangan dapat diatasi tanpa memerlukan pengadaan unit komputer baru.

"Sehingga pelaksanaan ujian dapat dilaksanakan lebih efisien, efektif dan memiliki tingkat kepercayaan terhadap hasil ujian peserta lebih tinggi dari sebelumnya," kata dia.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat memastikan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 di wilayahnya berlaku menyeluruh.

"Kesiapan sarana prasarana berupa komputer dia masing-masing SLTP dan SLTA sudah memadai, yakni sepertiga dari jumlah total peserta," tegas Kepala Dinas Pendidikan setempat, Marwan di Sawahlunto.

Terkait hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menegaskan belum bisa memberikan dukungan pemenuhan komputer untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di daerah itu karena keterbatasan anggaran yang tersedia.

"Tahun ini adalah masa transisi pasca penarikan kewenangan SMA dan SMK dari kabupaten dan kota ke provinsi. Anggaran yang tersedia dalam APBD 2017 juga sangat tipis, karena itu belum memungkinkan membantu pengadaan komputer untuk sekolah," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menanggapi Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Ajaran 2016/2017. (*)