Ribuan Warga Sawahlunto Alami Krisis Air Bersih

id krisis air

Ribuan Warga Sawahlunto Alami Krisis Air Bersih

Ilustrasi - Kekeringan. (Antara)

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Sekitar seribuan lebih warga Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami krisis air bersih akibat rusaknya mesin pompa air di Desa Rantih Kecamatan Talawi, sejak satu minggu terakhir.

"Pompa tersebut sebelumnya hanya difungsikan untuk melayani kebutuhan air bersih pelanggan PDAM di Kecamatan Lembah Segar dan sebagian Kecamatan Barangin, namun terpaksa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air pada jaringan interkoneksi pipa karena beberapa sumber air lainnya mengalami pendangkalan permukaan sehingga tidak bisa memasok kebutuhan air masyarakat secara normal di seluruh kecamatan yang ada," kata Kepala Sub Bagian Produksi PDAM setempat, Rudi Eryanto di Sawahlunto, Jumat.

Dia mengungkapkan penyebab kerusakan diduga akibat tidak berfungsinya dinamo mesin pompa air karena kegiatan produksi yang sudah melebihi ambang kapasitas mesin selama cuaca ekstrim melanda kota ini sejak akhir 2016 hingga saat ini.

Untuk upaya perbaikan, pihaknya akan mengganti dinamo pompa yang rusak pada awal minggu depan dengan mendatangkan teknisi khusus dari Kota Padang dan diperkirakan proses perbaikan tidak memerlukan waktu yang lama sebelum difungsikan kembali.

"Dinamo tersebut terpaksa diganti dengan dinamo pompa lainnya yang masih dalam kondisi baik karena untuk pembelian baru dirasa tidak mungkin dilakukan karena sudah tidak diproduksi lagi, kalaupun ada stok barang kemungkinan hanya ada di negara Singapura," kata dia.

Untuk mengatasi kebutuhan air sementara warga setempat, Kepala Sub Bagian Langganan PDAM, Irmai Hendri menjelaskan saat ini pihaknya memberlakukan layanan pendistribusian air bersih secara gratis melalui unit mobil tangki air yang ada.

"Kami telah menyediakan delapan unit mobil tangki yakni dua unit milik PDAM setempat dibantu dua unit mobil tangki PDAM Kota Padang dan empat unit armada Pemadam Kebakaran Kota Sawahlunto," ungkapnya.

Pola pendistribusiannya, diawali adanya permintaan secara tertulis dari pihak pemerintahan desa atau kelurahan dan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pengiriman armada ke masing-masing desa atau kelurahan.

"Masyarakat sekitar dapat mengambil air bersih dari armada tersebut menggunakan wadah sesuai kebutuhan tanpa adanya pembatasan jumlah air yang diberikan," tegasnya.

Sedangkan untuk kebutuhan air difasilitas umum seperti rumah sakit dan lain sebagainya, pihaknya telah menyediakan satu unit mobil khusus yang akan mendistribusikan air bersih setiap hari sesuai kebutuhan.

Menyikapi situasi tersebut, Ketua Komisi III DPRD setempat, Deri Asta meminta pihak Pemerintah Kota Sawahlunto segera memikirkan strategi dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tersebut, salah satunya dengan mendorong pengerjaan embung di kawasan Sumpahan Kecamatan Barangin untuk segera dituntaskan.

"Hentikan kegiatan bersifat pencitraan kepala daerah belaka dan dahulukan program-program pembangunan yang bersifat layanan dasar publik jika ingin mewujudkan visi pemerintahan yang melayani sebagaimana yang selalu disampaikan pihak eksekutif di setiap kesempatan," tegasnya. (*)