Mahasiswa Korea Pelajari Bahasa Indonesia di Unand

id Unand

Mahasiswa Korea Pelajari Bahasa Indonesia di Unand

Ilustrasi - Gerbang Kampus Unand. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Sebanyak 16 mahasiswa Busan University Foreign Study Korea Selatan mempelajari Bahasa Indonesia selama Januari hingga Februari 2017 di Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat.

"Selama sebulan mahasiswa tersebut akan belajar tentang pelafalan bahasa, pembelajaran tulisan, kosakata dan mata ajaran lainnya bersama mahasiswa dan dosen Sastra Indonesia Unand," kata Wakil Rektor Bidang Kmahasiswaan Unand Prof Hermansah di Padang, Selasa.

Kedatangan mahasiswa itu sebutnya bagian dari kerja sama antara Unand dengan Korea Selatan terkait dengan upaya memajukan pendidikan tinggi dan promosi kebudayaan Indonesia.

Baik mahasiswa Indonesia maupun Korea Selatan secara bergantian datang ke masing-masing negara untuk studi banding, akan tetapi khusus mahasiswa Korea Selatan itu datang untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, khususnya Minangkabau.

"Bagi kami kedatangan mahasiswa asing ini bisa menjadi duta kepada negaranya terkait Bahasa Indonesia," katanya.

Menurut dia, adanya mahasiswa asing yang datang kusus dan mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, antara lain karena adanya ketertarikan, keunikan, dan keragaman.

Hal itu, katanya, akan dimanfaatkan oleh Unand untuk memperkuat eksistensi bahasa dan budaya Indonesia, juga Minangkabau, di Korea Selatan.

"Selain tukar menukar mahasiswa, kami juga kerap menundang dan diundang dalam hal pengajaran Bahasa Indonesia," katanya.

Ia mengatakan sejak beberapa tahun lalu, secara bergantian dosen Unand menjadi pengajar tamu di "Negeri Gingseng", dan sebaliknya dosen Korea Selatan menjadi dosen tamu di seminar di Unand.

"Diharapkan ini menjadi salah satu upaya kampus untuk berperan dalam menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia seperti halnya Inggris," katanya.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menilai perguruan tinggi dapat berperan dalam penguatan promosi sumber daya daerah.

Menurut dia, baik kebudayaan maupun parwisata dapat dikaji oleh para ahli di perguruan tinggi dan dikenalkan ke luar negeri lewat kemitraan dan kerja sama lainnya. (*)