Pariaman Kirim Puluhan Perajin untuk Pelatihan

id perajin sulaman

Pariaman Kirim Puluhan Perajin untuk Pelatihan

Ilustrasi - Kerajinan sulaman. (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mengirimkan 70 perajin sulaman dan bordir untuk mendapatkan pelatihan oleh Balai Diklat Padang.

"Puluhan perajin sulaman dan bordir tersebut akan mendapatkan pelatihan selama 18 hari dengan berbagai ilmu pengetahuan yang diberikan oleh Balai Diklat Padang," kata Wakil Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan tujuan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para perajin dalam menghasilkan produk unggulan Industri Kecil dan Menengah (IKM).

"Kota Pariaman sangat serius untuk membantu mengembangkan industri kecil dan menengah yang ada, oleh karena itu diharapkan setelah pelatihan ini para perajin semakin lebih berinovasi dalam menghasilkan produk," katanya.

Sebanyak 70 perajin sulaman dan bordir tersebut merupakan utusan dari lima desa sentra kerajinan di Kecamatan Pariaman Utara yaitu Desa Mangguang, Desa Nareh Hilia, Desa Nareh Satu, Desa Balai Nareh, dan Desa Padang Biriak-Biriak.

Ia menjelaskan setiap tahunnya para pelaku usaha IKM terus meningkat sehingga para perajin dituntut lebih kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Kota Pariaman merupakan salah satu daerah penghasil kerajinan sulaman dan bordir di wilayah Sumbar. Oleh karena itu, sebutnya pelaku usaha harus lebih siap dan kompetitif menghadapi persaingan dengan perajin daerah lainnya seperti Kota Sawahlunto, Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan daerah lainnya.

Menurutnya, jika pelaku IKM tidak melakukan inovasi produk, maka kerajinan lokal seperti Sulaman Nareh, Sulaman Benang Emas dan lainnya bisa ditinggalkan oleh konsumen.

"Oleh sebab itu para perajin terus kita pacu meningkatkan kualitas barang dengan memberikan pelatihan melalui program Kementerian Perindustrian," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Diklat Industri Padang Joni Afrizon mengatakan tujuan pelatihan tersebut agar melahirkan perajin siap pakai dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Pelatihan tersebut dilaksanakan beberapa hari dan didanai langsung oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan untuk periode 2017 pihak BDI Padang menyediakan kuota pelatihan sebanyak 1.500 perajin bordir dan fesyen.

Dia mengimbau seluruh masyarakat agar memanfaatkan peluang tersebut.

Para peserta nantinya akan memperoleh dua sertifikat yang dikeluarkan langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). (*)