Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Pasaman Marama Sejahtera (PMS) dan PT Bintara Tani Nusantara (BTN) memberikan bantuan ke Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat sebesar enam ton beras dan 500 dus mie instan untuk disalurkan kepada masyarakat yang terkena bencana alam.
"Bantuan ini tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat dan salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR)," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran di Simpang Empat, Senin.
Ia memberikan apresiasi kepada PT Pasaman Marama Sejahtera dan BTN. Bantuan itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang terkena bencana alam.
"Kita berharap juga bantuan seperti ini bisa ditiru oleh perusahaan lain yang ada di Pasaman Barat," katanya.
Ia mengatakan bantuan CSR yang diberikan oleh perusahaan untuk masyarakat Pasaman Barat bisa dipertanggung jawabkan oleh Pemkab. Artinya, CSR yang diberikan oleh perusahaan juga telah diatur oleh UU dan Peraturan Daerah Pasaman Barat.
"Perusahaan yang memberikan CSR ini juga telah diatur oleh UU. Jadi bisa dikatakan perusahaan wajib memperhatikan masyarakat yang ada di wilayah tempat berada," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Tri Waluyo menyampaikan Pasaman Barat saat ini masih dalam kondisi pemulihan pascabanjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Salah satunya di Kecamatan Talamau. Bantuan yang diberikan oleh PT Pasaman Marama Sejahtera ini bisa menjadi stok bagi Pemkab sewaktu-waktu ada bencana.
"Beras sebanyak enam ton dan mie 500 dus ini untuk sementara jadi stok tanggap darurat kita. Apalagi kita saat ini masih waspada terhadap daerah yang rawan bencana," katanya.
Menurutnya, sewaktu-waktu datang bencana, bantuan yang diberikan oleh perusahaan bisa langsung diberikan. Karena ketika datang bencana harus direspon dengan cepat.
"Perusahaan yang memberikan bantuan seperti PT Pasaman Marama ini akan kita salurkan jika sewaktu-waktu ada bencana. Kita akan terus koordinasi dengan pihak kecamatan dan nagari, kalau bisa masyarakat tidak kita biarkan menunggu," katanya.
Ia menambahman titik rawan longsor dan banjir di Pasaman Barat seperti Talu, Sinuruik, Pasanggiangan, Aia Gadang, Rantau Panjang, Sasak, Mandiangin, Katiagan, Batang Saman, Rabi Jonggor, Lembah Melintang, Aia Bayang dan Batang Sikabau. (*)
Berita Terkait
Komnas HAM berempati pada korban dugaan asusila Hasyim Asy'ari
Jumat, 19 April 2024 18:14 Wib
Polisi: 7 korban tewas kebakaran ruko Mampang ditemukan satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 9:28 Wib
Ahli waris korban tragedi Sriwijaya Air SJ182 tuntut Boeing ke AS
Kamis, 18 April 2024 19:10 Wib
Polri ekshumasi korban dugaan pembunuhan oleh oknum TNI di Sawahlunto
Rabu, 17 April 2024 14:06 Wib
Jasa Raharja serahkan santunan kepada ahli waris korban kecelakaan Km 58
Selasa, 16 April 2024 10:33 Wib
Kapolresta Bukittinggi jenguk korban kecelakaan Bus ALS di RSAM Bukittinggi (Video)
Selasa, 16 April 2024 5:43 Wib
Polisi ungkap 47 korban bus terguling di Jalan Lintas Bukittinggi-Padang
Senin, 15 April 2024 20:29 Wib
Seorang remaja jadi korban kebakaran di Lasi Agam
Jumat, 12 April 2024 17:43 Wib