Padang, (Antara Sumbar) - Jumlah tenaga kerja asal Sumatera Barat (Sumbar) yang bekerja di luar negeri terus berkurang sejak empat tahun terakhir, karena sejumlah persoalan di antaranya terkait kompetensi dan pemberitaan negatif tentang perlakukan pemberi kerja di daerah tujuan.
"Pada 2012 terdapat 1.055 orang tenaga kerja asal Sumbar yang bekerja di luar negeri. Jumlah itu berkurang pada 2013 menjadi 850 orang, tahun 2014 menjadi 736 orang, tahun 2015 hanya 655 orang dan tahun 2016 kembali turun menjadi 592 orang," kata Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Zudarmi di Padang, Senin.
Padahal menurutnya 11 tahun sebelumnya, jumlah tenaga kerja asal Sumbar di luar negeri mencapai 3000 orang yang tersebar di Malaysia, Brunai, Korea, dan Saudi Arabia.
"Pemberitaan pada sejumlah media tentang pemerkosaan dan kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia cukup mempengaruhi minat tenaga kerja ke luar negeri. Padahal 90 persen kasus itu terjadi pada tenaga kerja yang ilegal, bukan yang legal," ujarnya.
Perubahan kebutuhan tenaga kerja di luar negeri menurutnya juga memberi andil berkurangnya jumlah tenaga kerja di luar negeri.
"Sekarang kabanyakan minta tenaga kerja yang berkompeten ditunjukkan dengan sertifikat. Dulu tidak seperti itu. Jadi makin sedikit yang bisa dan mau bekerja di luar negeri," ujarnya.
Ke depan menurutnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar akan berupaya mempersiapkan kemampuan tenaga kerja yang akan dikirim ke luar dengan melakukan pelatihan dan pembekalan.
"Sumbar mempunyai 12 BLK dan 320 lembaga pelatihan swasta yang bisa memberikan pelatihan untuk 10 ribu hingga 15 ribu per tahunnya. Ini bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Ia mengatakan persiapan tersebut nanti juga akan disesuaikan dengan permintaan dan kondisi pasar agar tenaga kerja memiliki peluang yang banyak.
Menurutnya banyaknya tenaga kerja Sumbar di luar negeri cukup membantu perekonomian daerah karena sebagian tenaga kerja itu mengirimkan uang ke kampung halaman.
Selain itu angka pengangguran di daerah juga bisa menurun dengan banyaknya tenaga kerja yang ke luar negeri. (*)
Berita Terkait
Ratusan TKI terdampar di Deli Serdang
Kamis, 11 Januari 2024 16:51 Wib
Ini penjelasan pemerintah terkait penghentian penempatan PMI ke Malaysia
Jumat, 15 Juli 2022 6:30 Wib
Polisi Amankan Penyalur TKI Korban Kapal Karam
Selasa, 11 Januari 2022 20:46 Wib
Otak Pelaku Penyeludupan TKI Korban Kapal Karam Di Tangkap
Senin, 3 Januari 2022 17:37 Wib
Ungkap Kasus TKI Korban Kapal Karam Di Perairan Malaysia
Rabu, 29 Desember 2021 14:38 Wib
BP2MI Gagalkan Pengiriman CPMI Ilegal
Jumat, 17 September 2021 12:14 Wib
Tes Usap PCR Massal Pekerja Migran Indonesia Di Kuala Lumpur
Kamis, 4 Maret 2021 17:05 Wib
Pemulangan 552 Pekerja Migran Indonesia Ilegal dari Malaysia
Senin, 26 Oktober 2020 13:21 Wib