Semua Sekolah Kota Solok Gelar UNBK 2017

id UNBK

Semua Sekolah Kota Solok Gelar UNBK 2017

Ilustrasi, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Antara)

Solok, (Antara Sumbar)- Dinas Pendidikan Kota Solok Sumatera Barat Dodi Osmond menyatakan semua sekolah kota Solok siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang pertama kali akan diadakan tahun 2017.

"Ternyata luar biasa Solok tidak harus menunggu 2019, insaallah pada 2017 ini semua siswa di Solok sudah bisa ujian nasional menggunakan komputer," Katanya di Solok, Minggu.

Ia mengatakan sudah melaporkan kepada provinsi bahwa kota Solok semua siswanya akan mengikuti ujian menggunakan komputer.

Ia mengatakan dinas berjanji akan membantu dengan teknisi komputer dalam keadaan siap, masalah LAN dan jaringannya, internetnya, dan perangkat lainnya, jadi dinas akan berperan agar jangan terganggu ujiannya.

"Saya telah bertemu dengan vendor jaringan internet yang turut serta dalam menyukseskan ujian ini, dan kami kirim tenaga, agar mereka stand by di sana, jadi jika ada persoalan dengan komputer aman," katanya.

Untuk mengantisipasi kesalahan pada ujian, dari pusat akan ada tim yang akan memverifikasi apakah komputernya layak atau tidak, lalu akan dicoba simulasi dan di sosialisasikan kepada siswa, sehingga kita berharap tidak ada siswa yang dirugikan karena dia tidak mengerti.

Ia mengatakan programnya sangat mudah, asalkan siswa bisa membaca, bisa mengetik, bisa menggunakan mouse, itu saja. tidak memakai sistem yang sulit, hanya memilih a atau b jika pilihan ganda, jika salah tinggal menscroll ke atas.

"Tidak perlu memakai kertas lagi, ini akan mengurangi anak yang mencontek pada teman disebelahnya sebab tidak bisa lagi karena soal berbeda, diacak dan tidak akan ada yang persis sama," katanya.

Ia menyebutkan akan ada sekitar delapan SMP/ MTSN dan delapan SMA/SMK di kota tersebut yang akan mengikuti ujian yang dilakukan tiga shift pada pagi, siang, dan sore.

"Mudah-mudahan berjalan lancar, apalagi anak-anak sekarang banyak yang pintar menggunakan internet dan memakai teknologi dan PLN tenaga listriknya tidak mati," katanya.

Ia berharap ujian menggunakan komputer bisa mengantisipasi hal-hal negatif yang setiap tahun muncul dipemberitaan mengenai ujian nasional seperti soal yang bocor, kunci jawaban yang beredar, ada yang bawa jimat, ada yang jual kunci, dan sebagainya

" Tapi tetap saja semua model ujian akan ada persoalan, nanti setelah pelaksanaan bisa di evaluasi," katanya.

Ia menjelaskan sebelumnya dinas pendidikan kabupaten dan kota sudah dipanggil oleh provinsi untuk melakukan pertemuan dalam rangka sosialisasi awal tentang pelaksanaan ujian nasional untuk siswa SMP dan SMA.

Pada pertemuan itu Kementerian Republik Indonesia bidang pendidikan memberikan dua pilihan, yang pertama dengan ujian nasional yang berbasis komputer dan yang kedua siswa ujian manual seperti biasa dan itu semua dikembalikan kepada kabupaten dan kota.

"Oleh sebab itu harapan menteri, tahun 2017 sudah ada anak yang ikut ujian dengan komputer, pada 2018 lebih dari separuh sekolah, dan 2019 semua sudah ujian memakai komputer," katanya.

Ia menegaskan minimal setidaknya harus ada siswa yang ujian menggunakan fasilitas komputer, tahun 2019 tidak ada toleransi lagi, semua sekolah harus ujian berbasis komputer.

Lalu dinas pendidikan kota Solok mengundang kepala sekolah untuk menyepakati sekolah mana yang memilih menggunakan komputer dan sekolah yang tidak menggunakan komputer.

"Pertama, ketika saya tawarkan kepala sekolah itu masih berfikir karena fasilitas disekolahnya belum mendukung untuk menggunakan komputer," katanya.

Berbagai Kepala Sekolah menjelaskan kendala di sekolahnya yang tidak punya komputer, unit komputer yang kurang, jaringan internet yang tidak tersedia, tenaga ahlinya juga tidak tersedia disitu, guru sebagai staf pengajarnya kurang tersedia, juga kendala teknis lainnya.

Ia menjelaskan oleh karena ujian menggunakan fasilitas komputer ini, bisa menggunakan fasilitas secara silang, jadi semua siswa yang ingin ujian menggunakan komputer apabila tidak ada komputer yang memadai di sekolahnya boleh ujian dimana saja, di sekolah lain, di kantor pemerintah, di kantor perusahaan, di pabrik pun kalau mereka berkenan menyediakan fasilitas.

"Lalu, kemarin dari kesepakatan guru, SMK N 1 Solok setelah konfirmasi di sekolahnya dan telah menghitung jumlah komputer yang dapat digunakan, ternyata bisa digunakan oleh sekolah lain, ada tujuh buah lab dan itu semua komputernya siap, bisa digunakan, artinya sekolah manapun bisa ujian disitu, bisa menumpang ujian," katanya.

Ternyata setelah ditawarkan kembali, semua sekolah di kota Solok bersedia ikut UNBK 2017, baik sekolah negeri atau swasta, baik sekolah dibawah departemen pendidikan Republik Indonesia, ataupun di bawah departemen agama seperti MTSN dan MAN. (*)