Gubernur Sumbar Perkenalkan "Nasi Padang" di Norwegia

id Nasi Padang

Gubernur Sumbar Perkenalkan "Nasi Padang" di Norwegia

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno memperkenalkan budaya dan kuliner "Nasi Padang" di Norwegia untuk menarik minat warga negara tersebut berkunjung ke provinsi peraih dua penghargaan "The World Halal Tourism Award" 2016 itu.

"Kita berharap dengan mengenal budaya dan nikmatnya kuliner Sumbar, warga Norwegia tertarik datang ke Sumbar," katanya di Padang, Rabu terkait kunjungan kerja ke Norwegia selama satu minggu.

Selain memperkenalkan potensi wisata Sumbar, Irwan mengatakan pihaknya juga membawa tim ekonomi untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dalam sejumlah bidang.

"Kita juga menawarkan sejumlah potensi investasi Sumbar ke Norwegia di antaranya bidang perikanan, pendidikan, energi terbarukan, dan pengelolaan hutan," katanya.

Menurutnya yang terpenting dari kunjungan kerja ke Norwegia itu adalah membicarakan kerjasama di bidang pengelolaan kehutanan, karena Sumbar mengharapkan dukungan dari Norwegia dalam bidang itu.

"Norwegia memiliki kebijakan untuk membantu daerah dalam pengelolaan hutan. Kita berharap mendapatkan itu dengan jemput bola," katanya.

Ia mengatakan Sumbar merencanakan membentuk 500 ribu hektar hutan hutan nagari atau hutan kemasyarakatan. Sekarang baru terealisasi sekitar 100 ribu hektar.

"Pengelolaannya tentu butuh dukungan dari semua pihak," ujarnya.

Tim dari Sumbar dipimpin Gubernur Irwan Prayitno itu dijadwalkan berangkat ke Norwegia, Rabu (11/1) dan tiba di Norwegia Jumat (13/1).

Rencana awalnya kunjungan kerja rombongan itu akan berlangsung selama 10 hari. Namun, aturan membatasi kepala daerah hanya boleh keluar negeri meninggalkan daerahnya untuk kunjungan kerja paling lama tujuh hari kerja.

"Kemungkinan Rabu depan, kita sudah kembali di Sumbar," kata Irwan.

Tim yang dibawa serta gubernur diantaranya jajaran Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu dan tim kebudayaan. (*)