Bima, (Antara Sumbar) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan empat orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada 21-23 Desember 2016.
"Dalam proses perjalanan tanggap darurat, kami mendapatkan informasi ada empat orang yang meninggal dunia terdampak banjir bandang," kata Mensos seusai menemui ahli waris Ardi Kartiarso di Kelurahan Manggemaci RT 01/RW 01, Kecamatan Empunda, Kota Bima, Selasa.
Pria berusia 52 tahun itu meninggal dunia empat hari setelah bencana yang menenggelamkan rumahnya itu.
"Ini merupakan ahli waris yang keempat yang mendapatkan santunan. Yang kesatu hingga ketiga sudah diberikan oleh tim Kemensos," ujar Khofifah.
Mensos melakukan kunjungan kerja ke Kota dan Kabupaten Bima itu untuk memastikan semua korban banjir bandang telah menerima jaminan hidup dan bantuan sosial lainnya sesuai instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memantau penanganan bencana di daerah tersebut pada 28 Desember 2016.
Keluarga korban yang didatangi Mensos meninggalkan istri dan lima orang anak yang masih kecil.
Saat air bah setinggi 2,5 meter, korban yang menderita sakit itu tidak sempat menyelamatkan diri.
"Beberapa tetangga yang menolongnya u langsung melarikannya ke rumah sakit," kata Aminah, tetangga korban.
Sementara itu, Wali Kota Bima M Qurais H Abidin menastikan bantuan sosial terhadap korban banjir bandang termasuk jaminan hidup sudah diserahkan.
"Alhamdulillah dalam dua hari ini para pengungsi sudah tidak lagi tinggal di tenda. Sekarang kami bersihkan sampah dan material bekas banjir," ujarnya.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, menyebutkan bahwa 105 ribu jiwa yang tersebar di 33 kelurahan di lima kecamatan Kota Bima terdampak bencana tersebut.
Sekitar 82 persen dari korban terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian.
"Kemensos juga telah menyalurkan bantuan logistik, jadup, dan santunan yang nilainya Rp6,9 miliar kepada korban," ujarnya.
Harry juga menyebutkan bahwa banjir bandang di Kota Bima tersebut menghanyutkan 121 rumah dan merusakkan puluhan rumah lainnya yang dihuni sekitar 1.300 jiwa.
"Selain itu ada 1.693 anak dan 580 keluarga yang mengalami trauma sudah semangat kembali ke rumah dan membersihkan rumah yang kotor akibat banjir," ujarnya menambahkan. (*)
Berita Terkait
Ini tanggapan Ridwal Kamil soal pertemuan dengan Khofifah yang disebut-sebut terkait politik
Selasa, 20 April 2021 11:46 Wib
Profesi guru paling banyak bercerai di Jawa, Khofifah kewalahan hadapi surat perceraian menumpuk
Selasa, 17 September 2019 9:19 Wib
Wujud damai, Khofifah dan Lukas Enembe berduet nyanyikan lagu Papua
Selasa, 27 Agustus 2019 19:31 Wib
Ini pesan Mbah Moen kepada Khofifah yang masih terkenang hingga saat ini
Selasa, 6 Agustus 2019 16:50 Wib
Dukung Jokowi, Khofifah akan mengkomunikasikan dengan partai pengusung
Minggu, 8 Juli 2018 17:10 Wib
Kepemimpinan perempuan jadikan politik lebih "bersahabat", kata Kofifah
Minggu, 8 Juli 2018 17:02 Wib
Khofifah Yakin Idrus Marham Mampu 'Lari Kencang'
Rabu, 17 Januari 2018 15:52 Wib
Program Keluarga Harapan Dinilai Tepat Sasaran Karena Kemiskinan Turun Signifikan
Rabu, 3 Januari 2018 12:47 Wib