Jakarta, (Antara Sumbar) - Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Ali Ghufron Mukti mengatakan dosen di Tanah Air lebih suka mengajar daripada meneliti.
"Jumlah pendapatan dosen mengajar di banyak universitas berbanding lurus dengan banyaknya jam mengajar. Jadi ini salah satu pemicu mengapa dosen kita lebih gemar mengajar dibandingkan dengan meneliti," ujar Ghufron di Jakarta, Kamis.
Ke depan, pihaknya akan melakukan kajian mengenai beban kerja para dosen, agar memiliki banyak waktu untuk melakukan penelitian. Saat ini, dosen mempunyai kewajiban jam mengajar sebanyak 20 jam dalam sepekan.
Sementara itu, Profesor Ilmu Politik dan Sosiologi dari University of Melbourne Australia, Vedi R Hadiz, mengatakan apa yang dilakukan dosen di Australia tidak bisa dibandingkan dengan dosen yang di Tanah Air.
"Jangan bandingkan hasil penelitian dosen di Melbourne yang hanya mempunyai kewajiban mengajar lima jam seminggu dengan di Indonesia yang mengajar 20 jam seminggu," kata Vedi.
Vedi mengusulkan Kemristekdikti untuk segera melakukan pembenahan, terutama pada tata aturan dalam pemberian tugas kepada dosen.
"Selain penempatan dosen yang tidak sesuai dengan bidangnya, jam mengajar dosen di Indonesia juga terlalu "gemuk" atau banyak, sehingga mereka tidak punya waktu untuk melakukan penelitian," papar Vedi.
Profesor dari Lanchaster University, Ahmad Daryanto, menegaskan Kemristekdikti perlu memperhatikan beban kerja dosen untuk diperhatikan kembali.
"Beban kerja dosen harus diperhatikan dengan seksama, banyak dosen yang mengeluhkan beban mengajar mereka begitu besar, sehingga sulit memiliki waktu untuk meneliti," papar Daryanto.
Lebih lanjut terkait jabatan akademik profesor, Daryanto pun menyarankan agar diciptakan kategori profesor yang berbasis mengajar dengan profesor yang berbasis meneliti. (*)
Berita Terkait
Dosen FK Unbrah : Kejadian TB Paru di etnis Minangkabau Tidak Dipengaruhi Pewarisan Genetik
Senin, 18 Maret 2024 12:19 Wib
Pemilu dan Masa Depan Keanekaragaman Hayati Indonesia
Senin, 12 Februari 2024 12:31 Wib
Mengungkap kekuatan pariwisata: studi menyeluruh terhadap pertumbuhan ekonomi Regional di Indonesia
Selasa, 23 Januari 2024 10:17 Wib
Ganjar Pranowo tanggapi sorotan publik terkait tugas dosen
Kamis, 21 Desember 2023 8:31 Wib
Tim dosen Unidha Padang lakukan pengabdian masyarakat, bantu Masjid susun laporan keuangan
Senin, 18 Desember 2023 18:09 Wib
Prof. Mahyudin Ritonga Guru Besar Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jumat, 15 Desember 2023 21:57 Wib
MWA Unand: Peningkatan kesejahteraan kunci wujudkan kampus kelas dunia
Senin, 20 November 2023 16:40 Wib
Dosen-Mahasiswa PNP rancang penyimpanan arsip elektronik di DPRD Sumbar
Jumat, 10 November 2023 8:42 Wib