Darmin: KUR untuk Petani harus Ditingkatkan

id Darmin Nasution

Darmin: KUR untuk Petani harus Ditingkatkan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemberian kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani harus ditingkatkan, terutama bagi para petani yang tidak mempunyai lahan.

"Kita harus pikirkan supaya yang tidak punya lahan juga bisa dapat kredit. Hanya dengan itu, KUR untuk produksi pangan bisa naik," kata Darmin di Jakarta, Selasa.

Darmin mengatakan bahwa selama ini penerima KUR terbesar justru pada sektor retail atau pedagang besar, bukan kepada petani miskin atau pengusaha kecil lainnya yang lebih membutuhkan.

"Kita fokus supaya KUR untuk produksi itu naik. Jangan untuk pedagang saja. Pedagang sudah terlalu banyak, nanti malah dia pakai (KUR) untuk beli padi petani," ujarnya.

Menurut Darmin, pihak petani, terutama yang tidak memiliki lahan, justru tidak bisa mengakses KUR karena sektor perbankan belum mau menanggung risiko apabila terjadi gagal bayar.

"Kita harus menyentuh prudensial perbankan karena selama ini petani tidak punya lahan tidak diberi KUR. Jadi, harus pemilik. Tidak ada kepastian bahwa itu tidak akan berlanjut," katanya.

Untuk itu, evaluasi penyaluran KUR akan dilakukan oleh pemerintah agar pemberian kredit tersebut benar-benar bisa mendorong perekonomian mulai dari tingkat bawah, tidak hanya bagi pedagang besar.

"Kita pelajari dahulu (untuk KUR produksi) karena itu ditentukan seperti apa prudensial (perbankan) yang bisa kita toleransi dan bagaimana kita bisa mengamankan bank. Tidak bisa semangat saja," katanya.

Ia mengakui saat ini sektor perbankan mengajukan tambahan plafon KUR karena tingginya permintaan dari sektor retail. Namun, hal itu baru bisa dilakukan setelah pemerintah melakukan evaluasi.

"Karena memang pada bulan September hingga Oktober, saya lihat terlalu banyak untuk pedagang. Makanya, saya lihat, nanti dahulu. Yang minta tambahan, sih, ada beberapa. Akan tetapi, plafon naik untuk apa? Kalau retail, nanti dahulu," kata Darmin. (*)