Kolera Picu Kekhawatiran di Tanzania

id Kolera

Arusha, (Antara Sumbar) - Tujuh orang telah meninggal di Wilayah Dodoma di Tanzania Tengah akibat wabah kolera, kata pihak berwenang baru-baru ini.

Oleh karena itu, pihak berwenang di wilayah tersebut pekan ini telah melarang penjualan makanan di pinggir jalan dan tempat terbuka lain selama musim liburan, dengan alasan meningkatnya wabah penyakit itu.

James Kiologwe, Kepala Dokter Wilayah Dodoma, memperingatkan warga dan mengatakan sedikitnya 329 orang terserang penyakit tersebut dalam penyebaran paling akhir, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia memperingatkan jika tak dilakukan tindakan ketat, seluruh wilayah tersebut akan terpengaruh.

"Saya mendesak masyarakat agar lebih berhati-hati selama musim liburan, menghindari makan secara sembrono di jalan dan memelihara kebersihan sebab penyakit itu lebih mungkin menyebar lagi jika kita tidak mematuhi standard kesehatan," kata pejabat tersebut.

Ia mengatakan Mpwapwa menjadi kabupaten yang mengungguli wilayah lain di Wilayah Dodoma dengan 208 kasus kolera, lalu diikuti oleh Kongwa dengan 95 kasus, Chamwino 18 dan Dodoma delapan. Kabupaten itu juga memimpin dalam jumlah pasien meninggal dengan tiga kasus sedangkan di Kabupaten Kongwa dan Dodoma, masing-masing, dua orang meninggal.

Setelah penyebaran wabah penyakit itu, Christine Mndeme, Komisaris Kabupaten Dodoma, mengatakan ia telah menggagas kegiatan untuk menghadapi penyakit tersebut dengan tujuan menghapuskannya di kabupaten itu.

Wania pejabat tersebut menyeru para pejabat desa dan medis untuk menyebarkan kesadaran dan pendidikan mengenai penyakit itu, dan mendesak mereka agar secepatnya melaporkan setiap kasus yang diketahui di dalam daerah mereka.

Pada Oktober tahun lalu, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia mengenai wabah baru kolera di 13 wilayah di negeri tersebut. Selama itu, 68 orang meninggal. (*)