Komunitas Facebook Makassar Bedah Rumah di Gowa

id bedah rumah

Komunitas Facebook Makassar Bedah Rumah di Gowa

Ilustrasi.

Makassar, (Antara Sumbar) - Komunitas Facebook Sahabat Makassar (KFSM) menyelenggarakan kegiatan bakti sosial dengan melakukan bedah rumah milik seorang perempuan tua bernama Dg Puji di Jl Garassi Benteng Somba Opu Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Ketua KFSM, Aco Zaehaq di Makassar, Senin, mengatakan ide munculnya keinginan membantu merenovasi rumah milik Dg Puji itu berawal dari postingan salah seorang anggota grup yang memperlihatkan kondisi rumah yang jauh dari kata layak tersebut.

"Setelah melihat kondisi rumah Dg Puji yang nyaris roboh, maka kami sepakat untuk melakukan aksi nyata untuk mambantu merenovasi. Kita bersyukur renovasi yang dilakukan pada 11-18 Desember itu berjalan lancar," katanya.

Sebelum melakukan aksi yang patut mendapatkan apresiasi tersebut, kata dia, para anggota Komunitas Facebook Sahabat Makassar itu lebih dulu melakukan penggalangan dana.

Pihaknya bersyukur banyak pihak yang bersedia memberikan bantuan meski nilainya tidak seberapa. Namun dengan komitmen dan keingian tulus untuk membantu membuat proses itu tetap bisa dilaksanakan dengan lancar.

"Alhamdulilah kita bisa mendapatkan dana untuk melakukan renovasi yang berjalan selama kurang lebih dua minggu. Dg Puji juga begitu terharu setelah rumahnya sudah lebih baik setelah dilakukan perbaikan,"jelas ketua komunitas yang berdiri sejak 2014 tersebut.

Mengenai sosok Dg Puji sendiri, kata dia, memang begitu memprihatikan. Pada usianya yang sudah mencapai 79 tahun ternyata belum berkeluarga atau belum pernah menikah atau masih lajang.

Hidupnya yang tanpa suami tidak membuatnya patah semangat untuk menjalani dan melanjutkan hidup meski dengan segala keterbatasan.

Adapun pekerjaan yang dilakukan setia harinya untuk tetap bertahan hidup, menurut Aco, yakni dengan mengepul ranting di sekitar tempat tinggalnya.

Ranting kayu itu selanjutnya dikumpulkan dalam satu wadah hingga banyak. Setelah itu baru bisa dijual ke warga atau penduduk yang kebetulan membutuhkannya sebagai kayu bakar.

Untuk hasil penjualan ranting sendiri memang tidak banyak bahkan juga kadang begitu kurang. Bahkan yang lebih memprihatikan karena hasil kerjanya juga terkadang tidak ada yang membeli, sehingga tidak mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Sudah 20 tahun Dg Puji tinggal di gubuknya. Dg Puji seberanya punya tiga saudara tapi smeuanya telah meninggal dan membuatnya kini hidup sebatang kara,"ujarnya. (*)