Cegah Abrasi, Pariaman Pasang Beton Talut di Angso Duo

id pulau angso duo

Cegah Abrasi, Pariaman Pasang Beton Talut di Angso Duo

Kapal wisata Pariaman menuju Pulau Angso Duo.

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, memasang sebanyak 950 beton talut atau "atrical reef" di sekitar perairan Pulau Angso Duo untuk melindungi daerah itu dari bahaya abrasi pantai.

Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (KP3K) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, Zainal, di Pariaman, Jumat mengatakan pemasangan beton berbentuk segi tiga berukuran satu meter tersebut terletak di dua titik.

"Keberadaan Pulau Angso Duo beberapa waktu terakhir cukup mengkhawatirkan akibat abrasi pantai yang terus mengikis tepian pulau sehingga pemasangan beton talut diharapkan mampu menahan laju ombak," katanya.

Ia menyebutkan pemasangan 950 unit beton talut tersebut, memakan biaya dengan nilai kontrak mencapai Rp498 juta yang bersumberkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016.

Sebelumnya, sebutnya pada 2015 pemerintah setempat juga melakukan pemasangan beton yang sama di bagian depan Pulau Angso Duo atau di sekitar dermaga terapung.

"Pemasangan beton pada 2015 membawa dampak yang cukup signifikan, hal itu terbukti sekitar 25 meter kawasan daratan pantai bagian depan pulau bertambah," ujarnya.

Meskipun demikian, terangnya ancaman abrasi pantai akibat faktor alam di beberapa pulau lainnya bisa saja terjadi mengingat kondisi alam yang berfluktuatif.

"Untuk wilayah pesisir pariaman terdapat empat pulau kecil, namun yang sudah terdampak abrasi pantai yaitu Pulau Angso Duo dan Pulau Kasiak," katanya.

Sementara itu anggota Komisi I DPRD Kota Pariaman, Mulyadi, menyebutkan pemasangan 950 beton di sekitar Pulau Angso Duo akan berdampak positif bagi lingkungan.

"DPRD sangat mendukung upaya antisipasi yang dilakukan pemerintah daerah, selain dapat melindungi pulau, beton-beton tersebut juga bisa dijadikan sebagai rumah ikan," katanya.

Meskipun demikian sebut dia, penanaman ratusan beton tersebut juga perlu memperhatikan dampak lingkungan agar tidak merusak terumbu karang yang ada. (*)