10.000 Peserta Ramaikan Karnaval "Fruit Indonesia 2016"

id Karnaval

10.000 Peserta Ramaikan Karnaval "Fruit Indonesia 2016"

Ilustrasi Karnaval

Jakarta, (Antara Sumbar) - Sebanyak 10.000 peserta akan memeriahkan puncak acara rangkaian Fruit Indonesia 2016 bertajuk "Bogor Fruit Karnival" yang digelar Minggu (11/12) di Lapangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Baranangsiang, Bogor.

Acara tersebut diselenggarakan oleh IPB bekerja sama dengan Kementerian Pertanian serta Pemerintah Kota Bogor sebagai puncak Fruit Indonesia 2016 yang digelar 17-20 November 2016 di Parkir Timur Senayan, Jakarta.

Ketua Pelaksana Fruit Indonesia 2016 Meika Syahbana Rusli dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu mengatakan akan ada pembacaan "Ikrar Cinta Buah Nusantara" yang akan diikuti oleh seluruh peserta karnaval.

"Pembacaan Ikrar Cinta Buah Nusantara ini sebagai bentuk komitmen dalam upaya mendukung peningkatan produksi dan konsumsi buah dalam negeri, meningkatkan kecerdasan dan tercapainya kesejahteraan bangsa. Dengan komitmen dan kerja keras bersama, Indonesia akan mampu mengurangi impor dan menjadi pengekspor buah dunia," katanya.

Selain Ikrar Cinta Buah Nusantara, serangkaian kegiatan akan meramaikan Karnaval Fruit Indonesia 2016 di antaranya pawai, lomba mobil hias, lomba kostum karnaval, dan lomba marching band.

Selain itu akan ada pasar tani yang menyediakan berbagai produk pertanian seperti bibit, benih, pupuk, produk olahan hasil pertanian.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan acara Karnaval Fruit Indonesia 2016 bertujuan mempromosikan dan mengkampanyekan berbagai jenis buah nusantara kepada masyarakat, menumbuhkan kecintaan terhadap buah nusantara serta meningkatkan konsumsi dan produksi terhadap buah nusantara.

Fruit Indonesia 2016 merupakan festival ke empat yang digelar IPB dengan Kementerian Pertanian sejak 2013.

Kegiatan yang dulu dikenal dengan nama Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) itu kini lebih difokuskan untuk memperkenalkan buah-buah nusantara.

Presiden Jokowi sendiri telah menyampaikan dukungan terhadap Gerakan Revolusi Oranye yang menjadikan buah nusantara sebagai salah satu andalan komoditas ekspor utama. (*)