Gempa, Kegiatan Belajar di Pidie Terhenti

id GEMPA ACEH

Gempa, Kegiatan Belajar di Pidie Terhenti

Warga berkumpul pascagempa berkekuatan 6.5 pada skala ricter, di jembatan Pante Pirak, Banda Aceh, Aceh, Rabu (7/12). Gempa berpusat pada 5.19 LU-96.36 BT, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya atau 121 km tenggara Kota Banda Aceh dengan kedalaman 10 km. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Lhokseumawe, Aceh, (Antara Sumbar) - Kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terhenti, akibat gempa berkekuatan 6,4 skala richter, Rabu pagi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie H Murthala saat dihubungi di Sigli mengatakan, sebagian besar sekolah di bagian timur Kabupaten Pidie banyak yang tidak beraktifitas, akibat gempa yang menguncang pukul 05.03 WIB.

"Tidak beraktifitasnya sekolah tersebut, bukan disebabkan karena kerusakan bangunan sekolah, akan tetapi siswa tidak hadir ke sekolah," ungkap Murthala.

Ketidakhadiran siswa tersebut dapat dimaklumi, dikarenakan kondisi gempa yang menimbulkan kerusakan parah.

Menurut pantauan yang dilakukan, lumpuhnya aktivitas belajar mengajar di Kabupaten Pidie akibat gempa tersebut, umumnya terjadi di wilayah timur kabupaten tersebut yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pidie Jaya.

Sedangkan kerusakan sekolah yang baru diterima oleh pihaknya, hanya satu unit sekolah yaitu SD Peukan Baro. Selain itu, belum menerima informasi.

"Kita akan terus memantau dan mendata berbagai perkembangan pascagempa ini, apabila ada informasi terbaru akan segera diberi tahu," katanya.

Gempa yang terjadi di Aceh, berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada 5,25 lintang utara dan 96,24 bujur timur, tepatnya di darat pada jarak 106 Km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 Km.

Sedangkan daerah yang terparah efek dari gempa tersebut adalah Kabupaten Pidie Jaya, karena pusat gempa berada di wilayah ini. Puluhan bangunan roboh dan sebanyak 25 jiwa meninggal dunia, serta ratusan lainnya harus dirawat. (*)