DKP: Populasi Ikan Rinuak Berkurang Akibat Pencemaran

id ikan rinuak

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat populasi ikan rinuak berkurang akibat air Danau Maninjau, tercemar oleh pakan ikan dan racun balerang.

"Tidak benar populasi ikan rinuak di Danau Maninjau berkurang akibat dimangsa ikan predator seperti lohan, patin, lele dan lainnya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, Ermanto di Lubuk Basung, Selasa.

Selama ini, katanya masyarakat Tanjung Raya menilai bahwa populasi ikan asli danau tersebut berkurang akibat dimangsa ikan predator.

"Namun itu tidak benar, karena punahnya ikan rinuak di danau itu setelah racun balerang melanda Danau Maninjau," tambahnya.

Lalu, akibat air danau tersebut tercemar berat setelah sisa pakan ikan terlalu banyak mengendap di dasar danau.

Apabila curah hujan terlalu tinggi dan disertai angin kencang, maka terjadi pembalikan air ke permukaan.

Dengan kondisi itu, tambahnya oksigen di dasar perairan menjadi berkurang, sehingga ikan asli danau dan ikan di keramba jaring apung milik pembudidaya akan mati mendadak.

"Ini yang terjadi pada Agustus, September dan Oktober 2016, mengakibatkan jutaan ekor ikan rinuak dan puluhan ribu ton ikan keramba jaring apung mati mendadak," tegasnya.

Ia mengakui, ikan rinuak tersebut hidup pada air bersih dan memiliki banyak oksigen.

"Apabila kondisi air normal dan memiliki oksigen, maka ikan rinuak akan berkembang kembali. Ini yang terjadi selama ini," tegasnya.

Sebelumnya, Peneliti Pratama UPT Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agam, Sutrisno mengatakan pihaknya sedang melakukan budidaya ikan gariang, asang, gupareh dan rinuak.

"Budidaya ikan rinuak ini masih tahap percobaan. Mudah-mudahan bisa dipijahkan atau dikawinkan nantinya sehingga bisa dilepas ke danau," katanya.

Setelah menetas, ikan ini akan dilepas ke Danau Maninjau. Ini dalam rangka melestarikan ikan asli danau, karena sebagian ikan asli danau tidak ditemukan lagi seperti, ikan betok, sidat, cide-cide, barau, asang, basa dan lainnya. (*)