Perajin Kompor Dilatih Bikin Hebel

id latihan

Perajin Kompor Dilatih Bikin Hebel

Peserta tengah membawa bangunan untuk pembuatan hebel (bata ringan) pada pelatihan pembuatan bata ringan di Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/12). Pemerintah Kota (Pemkot) Padang Sumatera Barat melatih 30 mantan perajin kompor agar bisa membuat hebel (bata ringan) sebagai pengganti mata pencaharian mereka pasca konversi minyak ke gas. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, melatih 30 mantan perajin kompor agar bisa membuat hebel (bata ringan) sebagai pengganti mata pencaharian mereka pasca konversi minyak ke gas.

"Dipilihnya bata ringan karena memiliki potensi ekonomi yang tinggi," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang, Hendrizal Azhar saat pembukaan pelatihan di Padang, Selasa.

Ia menyebutkan potensi tersebut ketika pemkot melihat produksi bata ringan yang diproduksi oleh CV Beton Block Ringan-Padang. Pemkot kemudian memutuskan melatih mantan perajin kompor untuk memproduksi bata tersebut.

Pemkot merangkul perusahaan-perusahaan di daerah tersebut seperti PT Semen Padang agar membantu perajin dalam melengkapi fasilitas masyarakat.

"Kami akan terus memantau perkembangan masyarakat yang mengikuti pelatihan ini," sebutnya.

Ia mengatakan apabila pelatihan dan bantuan yang diberikan PT Semen Padang berhasil maka pihaknya akan meminta kepada DPRD setempat untuk menganggarkan dana guna menambah mesin serta peralatan lainnya.

"30 orang tersebut harus memanfaatkan kesempatan ini," ujarnya.

Lurah Batu Gadang, Nurmis Yacub mengatakan saat ini bata ringan banyak dibutuhkan untuk membangun gedung bertingkat di Padang dan sekitarnya.

"Bahkan bata ringan yang diproduksi di Padang tidak dapat memenuhi pesanan yang ada," katanya.

Menurutnya meningkatknya pesanan terhadap bata ringan karena bata tersebut memiliki keunggulan yaitu tidak berat serta ramah gempa.

Sementara itu Kepala Biro Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT Semen Padang Dasril berharap dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaiknya.

"Apabila pelatihan ini barhasil maka kami akan menambah peralatan dalam memproduksinya," ujarnya.

Pelatih yang juga Pemilik CV Beton Block Ringan-Padang Andre mengatakan harga bata ringan ukuran 60x20x10 centimeter untuk area Padang Rp9.500 per bata.

Ia menjelaskan cara pembuatan bata ringan yaitu pasir tujuh ember cat 25 kilogram, semen 100 kilogram, air secukupnya serta (Foaming Agent) Spectafoam dua liter.

"Untuk takaran pembuatan bata tersebut dapat diperoleh 28 bata ringan," katanya. (*)