Kunjungan Wisatawan ke Agam Capai 280.402 Orang

id wisatawan

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu mencapai 280.402 orang.

"Ini masih data kunjungan dari Januari sampai Juli 2016, karena jumlah kunjungan Agustus, September, Oktober dan November belum masuk ke kami karena belum dilaporkan oleh pengelola objek wisata," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam Hadi Suryadi didampingi Kasi Sarana dan Prasarana, Metrizon di Lubuk Basung, Selasa.

Ia merincikan 280.402 wisatawan ini mengunjungi 13 objek wisata di Agam yakni, Objek Wisata Bandar Mutiara sebanyak11.865 orang, Objek Wisata Pantai Tiku sebanyak 33.346 orang, Objek Wisata Muko-muko sebanyak 55.521 orang.

Sementara Objek Wisata Embun Pagi sebanyak 5.528 orang, Objek Wisata Ambun Tanai sebanyak 18.312 orang.

Lalu, Objek Wisata Tiga Balah Nan Basa sebanyak 9.427 orang, Objek Wisata Lawang Parek sebanyak 17.044 orang.

Sedangkan Objek Wisata Puncak Lawang sebanyak 56.193 orang, Objek Wisata Ikan Sakti Sungai Janiah sebanyak 14.759 orang, Eko Wisata Lasi sebanyak 7.262 orang.

Selain itu, Objek Wisata Tarusan Kamang sebanyak 43.254 orang, Objek Wisata Ngalau Kamang sebanyak 4.056 orang dan Objek Wisata Ngalau Tarang sebanyak 3.835 orang.

"Jumlah kunjungan objek wisata paling banyak saat libur Lebaran 1437 Hijriyah dan mereka ini berasal dari Provinsi Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi dan lainnya," ujarnya.

Pada 2016 ini, katanya pihaknya menargetkan jumlah kunjungan wisatawan sekitar 500.000 orang dan berharap akan tercapai nantinya, karena jumlah kunjunga Agustus, September, Oktober dan November belum masuk. Ditambah jumlah kunjungan libur natal dan akhir tahun.

Ia menambahkan pihaknya telah mengadakan berbagai kegiatan di objek wisata untuk menarik jumlah kunjungan.

Disbudpar Agam juga membenahi objek wisata dan memberikan pelatihan kepada pengelola, pedagang dalam melayani pengunjung.

Pelaku Pariwisata Agam Popi Rajo Bintang berharap pemerintah untuk mengurangi jumlah keramba jaring apung di Danau Maninjau, sehingga tidak tercemar karena Danau Maninjau merupakan tujuan wisatawan.

Selain itu, untuk mengatur lokasi keramba jaring apung dan lokasi wisata.

Ia mengakui semenjak air danau tercemar akibat sisa pakan ikan, bekas keramba dan lainnya, jumlah kunjungan berkurang.

"Ini yang terjadi dan wisatawan tidak mau berkunjung ke Danau Maninjau," katanya. (*)