30 Persen Petani Sumbar Miliki Asuransi Usaha

id Petani

30 Persen Petani Sumbar Miliki Asuransi Usaha

()

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan 30 persen dari 600 ribu kepala keluarga petani di daerah itu telah memiliki asuransi tani yang disebut Asuransi Usaha Tani (AUT).

"Pada awalnya terserap sebesar 15 persen, sekarang sudah mencapai 30 persen petani yang memiliki AUT," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar Candra di padang, sabtu.

Ia mengatakan nilai premi sebesar Rp180 ribu dengan subsidi dari pemerintah sebesar Rp144 ribu, petani hanya membayar Rp36 ribu perhektar lahan untuk setiap musim tanam.

"Ganti rugi bisa dibayarkan maksimal Rp6 juta dengan kerusakan lebih dari 75 persen," sebutnya.

Dikatakannya petani dapat mengajukan klaim jika lahan pertanian mengalami kekeringan, kerusakan yang disebabkan oleh bajir ataupun serangan hama.

Penghitungan kerusakan dilakukan oleh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petugas penilai yang ditunjuk oleh asuransi pelaksana dengan melakukan pemeriksaan dan perhitungan terhadap kerusakan tersebut.

"Dengan adanya asuransi petani tidak lagi berfikir akan terjadinya kegagalan panen ataupun serangan hama, karena hal itu ditanggung asuransi," kata dia.

Meskipun demikian, kata dia diharapkan hal demikian tidak terjadi, karena bagaimanapun juga setiap petani pasti menginginkan keberhasilan akan pertaniannya.

Daerah yang mengalami kegagalan panen dan sudah dibayarkan asuransinya di Sumbar adalah di Kabupaten 50 kota dan Kabupaten Tanah Datar.

Sebelumnya Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Gardjita Budi mengakui petani di Indonesia masih minim mengenal tentang asuransi pertanian, khususnya petani kecil, sehingga perlu adanya pengenalan melalui sosialisasi.

"Kami dari pemerintah tidak menargetkan adanya penggunaan asuransi pertanian, namun kami memberikan pengetahuan mengenai risiko yang terjadi, sehingga diharapkan akan ada kesadaran mengikuti asuransi pertanian," katanya.

Ia mengaku pemerintah saat ini terus berusaha memberikan pendidikan mengenai perbankan kepada petani yang mempunyai lahan kecil, ditambah dengan bantuan apabila petani mengalami kerugian akibat gagal panen. (*)