OJK: Pertumbuhan Kredit Bisa Capai 7-9 Persen

id Nelson Tampubolon

Jakarta, (Antara Sumbar) - Otoritas Jasa Keuangan optimistis pertumbuhan kredit industri perbankan masih bisa mencapai 7-9 persen hingga akhir 2016, lebih tinggi dibandingkan prediksi Bank Indonesia 5-6 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan, paket-paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan menjadi faktor yang membuat otoritas yakin kredit perbankan akan terkerek naik.

"Kalau kita bisa meyakinkan kebijakan pemerintah yang paket-paket sampai 14 itu sudah mulai ada hasilnya dan terefleksi terhadap pertumbuhan kredit, kita berharap sampai akhir tahun bisa stabil. Jadi hitung-hitungan saya 7-9 persen masih bisa," ujar Nelson di Jakarta, Senin.

Berdasarkan data OJK, pertumbuhan kredit hingga September 2016 turun menjadi 6,47 persen dibandingkan posisi pada Agustus 2016 di level 6,83 persen.

Awalnya, OJK memprediksi pertumbuhan kredit pada tahun ini dapat tumbuh 'double digit' atau di atas 10 persen. Namun kondisi ekonomi global yang masih melambat masih mempengaruhi perekonomian domestik.

Nelson menuturkan, efek dari paket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sejak September 2015 lalu memang tidak semuanya dapat dirasakan secara langsung pada tahun ini.

Namun, lanjut Nelson, pada 2017 mendatang dampak dari paket-paket kebijakan ekonomi tersebut akan lebih terasa. Selain itu, dana hasil dari kebijakan amnesti pajak dan membaiknya harga komoditas, juga menjadi faktor pendorong kembali menggeliatnya ekonomi domestik dan tentunya akan meningkatkan penyaluran kredit perbankan.

"Nah kalau tren ini terus berlanjut, tentunya tahun depan akan mestinya bisa lebih baik dari tahun 2016. Tantangan selalu ada, tapi saya lihat pemerintah selalu menjawab tantangan-tantangan itu, apalagi dengan kehadiran Menteri Keuangan yang baru," ujar Nelson. (*)