Rektor ISI: FKI Teguhkan Semangat Perkembangan Budaya

id rektor ISI

Rektor ISI: FKI Teguhkan Semangat Perkembangan Budaya

Rektor ISI Padang Panjang Prof Novesar Jambrun memberikan sambutan ketika pembukaan Festival Kesenian Indonesia di kampus ISI, Selasa (8/11). FKI kali ini dikuti sembilan perguruan tinggi seni se-Indonesia. (ANTARA SUMBAR/Zulham Beni Kusuma)

Padang Panjang, (Antara Sumbar) - Rektor Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Prof Novesar Jamarun mengatakan pelaksanaan Festival Kesenian Indonesia (FKI) lebih untuk menenguhkan kembali semangat relektif dalam mengembangkan kebudayaan bangsa.

"Kegiatan ini lebih untuk mendorong semangat muhasaba atau diaspora dalam menilai kembali institusi kita bagi perkembangan kebudayaan bangsa, terutama dimasa yang akan datang," kata dia di Padang Panjang, Rabu.

Ia mengatakan FKI bukan hanya sekedar untuk kembali menuangkan kekayaan estetik konsep-konsep kesenian ditengah keberadaan masyarakat yang penuh keragaman.

FKI katanya, juga akan memperkaya humanisme dan juga akan membentengi para genarasi muda dari berbagai perbuatan yang berbaur negatif.

"Seni dan budaya akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta karakter dan identitas kita, terutama dieraglobalisasi ini," ujarnya.

Ia juga mengharapkan FKI kali ini akan menjadi wahana yang memiliki kontribusi penting dalam pengayaan pemikiran dan gagasan artistik, juga mampu menumbuhkan spirit kreativitas yang tak pernah mengenal kata takluk.

"Terutama dalam merespon dinamika dan perkembangan kesenian di masyarakat, baik sebagai wujud penghargaan pada kemajemukan budaya," sebutnya.

FKI itu sendiri dibuka langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kemahasiswaan dan Pembelajaran Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Sutrisno Wibawa, Selasa (8/11).

Ia mengatakan pendidikan seni dan budaya yang ada di perguruan tinggi juga merupakan sarana yang sangat penting dalam melestarikan kebudayaan bangsa.

"Kita ini kaya dengan seni dan budaya, semua itu harus dilestarikan, karena seni dan budaya merupakan jati diri bangsa," katanya.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan kesenian dan budaya sangat besar perannya dalam berbangsa dan bernegara untuk memperkuat kedaulatan rakyat.

"Seni dan budaya bisa menjadi salah satu sarana pemersatu bangsa, untuk itu harus seni dan budaya harus dikembangkan," ujarnya.

FKI kali ini berlangsung 8 sampai 10 November 2016 yang diikuti oleh sembilan perguruan tinggi seni di Indonesia. (*)