Legislator : Perbaiki Rantai Dagang dan Distribusi Cabai

id Hermanto

Legislator : Perbaiki Rantai Dagang dan Distribusi Cabai

Anggota Komisi IV DPR-RI, Hermanto. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, Hermanto mendorong dilakukannya perbaikan rantai dagang dan distribusi cabai di Padang menanggapi kenaikan komoditas tersebut hingga Rp80 ribu per kilogram dari harga normal sekitar Rp40 ribu akibat kelangkaan stok.

"Harus diakui konsumsi cabai masyarakat Sumbar tertinggi di Indonesia, oleh sebab itu rantai perdagangan dan pola distribusi harus diperbaiki agar tidak terjadi kelangkaan stok," kata dia di Padang, Jumat.

Menurutnya kenaikan harga cabai disebabkan beberapa faktor mulai dari kenaikan harga di daerah produsen hingga faktor iklim sehingga produksi turun.

"Karena cabai Sumbar ada yang didatangkan dari luar rantai perdagangan dan jalur distribusi harus ditata agar ketika terjadi penurunan produksi stok tetap aman," ujarnya.

Kemudian perlu dilakukan upaya mendorong petani meningkatkan penanaman cabai dengan memperhatikan pola musim, katanya.

Berdasarkan pantauan harga cabai merah di Pasar Raya Padang, sejak tiga hari terakhir bertahan di kisaran Rp80 ribu per kilogram di tingkat pedagang akibat pasokan kurang.

"Kenaikan sudah mulai sejak satu bulan terakhir, hari ini harga cabai merah mencapai Rp80 ribu per kilogram," kata salah seorang pedagang cabai di Pasar Raya Padang, Wendy (49) .

Ia mengatakan sejak satu bulan lalu harga cabai merah di Padang terus naik. Pada awalnya harga cabai yakni Rp48 ribu per kilogram kemudian naik menjadi Rp60 ribu terus menembus Rp64 ribu dan sekarang mencapai Rp80 ribu.

Tingginya harga cabai saat ini, sebutnya disebabkan kurangnya pasokan dari luar daerah. Rata-rata pasokan cabai berasal dari Jawa dan Medan, dengan harga yang sama yakni Rp80 ribu.

Sementara pemerintah Kota Padang membuka kemungkinan untuk mendatangkan cabai dari Thailand menyikapi melonjaknya harga komoditas tersebut dalam tiga hari terakhir.

"Karena produksi di Tanah Air saat ini bermasalah mau tidak mau harus didatangkan dari luar salah satunya dari Thailand yang masuk lewat Dumai," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi.

Menurut dia hal ini dilakukan untuk menutupi kekurangan stok cabai agar harga lebih terkendali karena kebutuhan masyarakat tidak dapat dikurangi.

Sementara untuk jangka panjang kami akan memberikan dukungan kepada daerah produsen cabai di Sumbar agar terjadi peningkatan produksi, kata dia.

Ia mengatakan kenaikan harga cabai hingga 100 persen merupakan kejadian berulang setiap tahun karena itu perlu langkah konkret yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian.

"Saya telah perintahkan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) menanam cabai di rumah minimal 10 batang sehingga tiga bulan ke depan akan panen untuk kebutuhan sendiri," kata dia. (*)