18 Warga Agam Mengidap Kaki Gajah

id kaki gajah

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat 28 warga di daerah itu mengidap penyakit kaki gajah.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Agam, Hendri Rusdian di Lubuk Basung, Senin, menyebutkan 18 warga ini tersebar di Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Mutiara, Palembayan, Ampek Nagari dan lainnya.

Ia mengatakan 18 warga ini dengan kondisi kaki sudah membesar dan sulit untuk disembuhkan.

Sebelumnya, katanya ada 46 warga yang menderita penyakit kaki gajah dan sudah meninggal sebanyak 28 orang.

"Mereka ini meninggal akibat faktor usia dan penyakit lain," katanya.

Untuk meminimalisasi penyakit kaki gajah ini, Dinkes Agam telah melakukan pengobatan massa penyakit kaki gajah pada 2013 kepada 295.753 warga yang tersebar di 82 nagari di daerah itu.

Setelah itu, dilakukan pengambilan sampel darah siswa sebanyak 2.012 orang dari 40 SD. Pengambilan sampel darah ini dilakukan pada 20 sampai 30 September 2016.

Sampel darah pada jari yang diambil itu langsung diperiksa menggunakan "rapid test", untuk melihat apakah ada atau tidak cacing filariasis penyebab kaki gajah berada di dalam tubuh siswa tersebut.

"Dari sampel darah yang kita ambil, tiga siswa positif mengidap penyakit kaki gajah," tegasnya.

Setelah pemeriksaan ini, ketiga siswa tersebut mendapatkan pengobatan secara rutin tanpa mengeluarkan biaya.

"Ini bertujuan untuk memutus mata rantai cacing filariasis, sehingga kaki siswa ini tidak membesar dan tidak menular ke warga lain," lanjutnya.

Anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Lingkungan DPRD Agam, Zulham Efendi berharap dinas terkait untuk selalu memantau tiga siswa yang positif mengidap penyakit kaki gajah.

Selain itu, melakukan sosialisasi pencegahan kaki gajah kepada warga di daerah itu.

"Dengan cara ini, maka jumlah penderita penyakit kaki gajah berkurang di Agam," katanya. (*)