Harga Cabai di Pariaman Capai Rp64 ribu

id cabai

Harga Cabai di Pariaman Capai Rp64 ribu

Pedagang menata cabai merah dagangannya ( ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Harga cabai merah di Kota Pariaman, Sumatera Barat, (Sumbar) mencapai Rp64 ribu per kilogram atau naik Rp15 ribu dari harga sebelumnya yang hanya Rp49 ribu akibat kurangnya pasokan.

"Kenaikan harga cabai merah sudah terjadi sejak sepekan terakhir akibat kurangnya pasokan dari berbagai daerah penyedia," kata salah seorang pedagang di Pasar Pariaman Jefri, di Pariaman, Minggu.

Ia mengatakan kenaikan harga cabai merah tersebut tidak langsung drastis, karena sebelumnya pasokan cabai masih bisa didatangkan dari daerah lain.

Kenaikan harga cabai tersebut sebut dia, akibat cuaca buruk yang melanda beberapa daerah di Sumbar dan Pulau Jawa sehingga ketersediaan pada tingkat petani menjadi berkurang.

"Kami para pedagang juga mengeluh kepada agen, para petani banyak yang mengalami gagal panen karena cuaca buruk akhir-akhir ini," jelasnya.

Untuk Kota Pariaman sendiri, ia mengaku pasokan cabai merah didatangkan langsung dari daerah lain di Sumbar dan Pulau Jawa. Selain cabai merah, tomat dan sayur wortel juga mengalami kenaikan harga akibat kurangnya pasokan dari petani.

Kemudian tomat saat ini dijual pedagang Rp10 ribu per kilogram, naik Rp4 ribu dari sebelumnya Rp6.000.

Sedangkan wortel pada umumnya dijual pedagang sekitar Rp12 ribu per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp8 ribu.

Ia mengaku kenaikan harga tersebut mengakibatkan banyak konsumen yang mengeluh. Akibatnya berdampak kepada omzet pedagang .

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengungkapkan kenaikan harga tersebut dipicu kurangnya pasokan atau ketersediaan dari petani lokal maupun luar daerah.

"Kenaikan harga tersebut memang sudah terjadi beberapa hari terakhir, namun tim pemantau dari Diskoperindag telah ditunjuk untuk selalu mengawasi pedagang agar tidak menumpuk dan menjual harga terlalu tinggi," kata dia, saat di konfirmasi.

Ia mengatakan untuk Kota Pariaman biasanya pasokan cabai merah, sayur dan buah diperoleh dari Sumbar, Bengkulu dan Pulau Jawa.

"Memang perubahan cuaca yang tidak menentu sangat mempengaruhi kondisi tanaman, sehingga ada kemungkinan gagal panen bisa saja terjadi," ujarnya.

Terkait lonjakan harga yang tinggi tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat kota itu agar mengurangi dan menyeimbangkan kebutuhan. Misalnya konsumen yang biasa membeli cabai hingga dua kilogram dikurangi menjadi satu kilogram.