Nasib Pejuang Pendidikan

id dompet#dhuafa

Nasib Pejuang Pendidikan

Senyum Sintia Nofita (18) saat Layanan Mustahik Dompet Dhuafa Singgalang, Fauzi Yandri menyalurkan sejumlah donasi untuk membantu cicilan hutang uang sekolahnya yang tertunggak. (ist) (cc)

Padang (Antara/rilis) Semangat meraih pendidikan yang tinggi, namun terkendala biaya sehingga kondisi ini menjadi momok yang masih melekat kuat di wajah pendidikan bangsa.

Seperti yang dirasakan Sintia Nofita (18),siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perbankan Padang, dan Nila Nurchairani (19), mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas (Unand), yang terhutang biaya pendidikan di masing-masing tempat mereka mengabdi.

Orangtua kedua pejuang pendidikan ini tak kenal lelah berusaha demi masa depan lebih baik bagi anak-anak mereka.

Meski berprofesi sebagai tukang becak dan petugas kebersihan sekolah, namun mereka rela terhutang hingga berjuta rupiah demi kelanjutan pendidikan anak. Bingung kemana lagi hendak mengadu, mereka menyandarkan harapan ke Dompet Dhuafa Singgalang.

"Menerima bantuan dari Dompet Dhuafa, dua adik kita ini sangat berterimakasih. Dari suvey yang telah dilaksanakan, memang benar, kondisi perekonomian mereka berada dibawah rata-rata," tutur Layanan Mustahik Dompet Dhuafa Singgalang, Fauzi Yandri, pada Kamis (13/10).

Fauzi mengaku, donasi telah dicairkan pada Jumat (7/10) dan Senin (10/10) lalu. Dari penyaluran tersebut, dua anak bersyukur karena ini bisa mencicil hutang pendidikannya.

"Dompet Dhuafa Singgalang terus berikhtiar dalam penanganan masalah umat meski dari hal kecil. Karena perjuangan kita sekarang menentukan bagaimana negeri kita dimasa depan. Saya harap kami akan selalu mendapat dukungan baik donatur dan mitra untuk terus melanjutkan kepedulian kita untuk negeri," harap Fauzi.