Karya Seniman Indonesia Ditampilkan di Kuala Lumpur

id Karya Seniman Indonesia

Kuala Lumpr, (Antara Sumbar) - Art Xchange Gallery akan mempersembahkan pameran keliling pertama bertajuk "WhArt Now ?" yang menampilkan karya-karya terseleksi dari 25 orang seniman Indonesia di Galeri Prima, Bangsar, Kuala Lumpur pada 12-23 Oktober 2016.

"WhArt Now ? akan menampilkan karya-karya terseleksi seniman yang sudah mapan dan yang sedang naik daun. Beberapa seniman yang ditampilkan termasuk Agung Mangu Putra, Antoe Budiono, Melodia Idris, R. Sumantri MS dan I Wayan Cahya," kata Direktur Art Xchange Gallery, Benny Oentoro, B.A, di Kuala Lumpur, Senin.

Melodia Idris dan I Wayan Cahya termasuk dari enam seniman Kepresidenan dan mereka pernah ditugaskan untuk membuat lukisan potret dari Presiden-Presiden Indonesia untuk Museum Istana Presiden Balai Kirti di Bogor.

Benny menjelaskan tour ini akan diselenggarakan di tiga negara yang berbeda, yang dimulai dari Yogyakarta pada September 2016, dilanjutkan di Kuala Lumpur, Malaysia pada Oktober 2016 dan berakhir di Singapura pada November 2016.

"Untuk acara di Indonesia, pameran dibuka oleh mantan Dubes Indonesia untuk Rusia, Bapak Djauhari Oratmangun (Staf Khusus Menteri Luar Negeri Republik Indonesia) pada tanggal 15 September 2016 di Jogja Gallery," katanya.

Dia mengatakan pameran "Travelling Exhibition WhArt Now" kedua di Malaysia ini akan dibuka oleh Datuk Abdul Jalil Hamid (Group Managing Editor dari NSTP), Budi Prastowo (Kementerian PenSosBud, KBRI Indonesia di Malaysia) dan Dwi Sutarjantono dari Majalah Esquire Indonesia pada Rabu (12/10) pukul 20.00 waktu setempat.

"Pameran ini untuk mengangkat nama senirupa Indonesia ke kancah internasional dan berusaha untuk menyiasati kondisi senirupa kita yang sedang terpuruk belakangan ini berhubung krisis ekonomi dunia yang tidak kunjung selesai," katanya.

Art Xchange didirikan pada tahun 2009 di Surabaya, Jawa Timur, Art Xchange Gallery adalah ruang yang didedikasikan untuk menampilkan keragaman seniman modern dan kontemporer dari Indonesia.

Kemudian pindah ke Singapura pada Maret 2011 dengan tujuan menyediakan eksposur yang lebih besar untuk para seniman ke pasar baru. Ruang artistik dibangun di atas mandat yang mendorong pertukaran kreatif antara seniman regional dan internasional.

Galeri yang berbasis di Singapura ini mewakili seniman terutama dari Indonesia, serta India dan Rusia. (*)