PDIP Sumbar Akui Kadernya Terlibat Video Sabu-sabu

id PDIP

Padang, (Antara Sumbar) - DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman yang ada di dalam video anggota dewan yang menghisap sabu-sabu yang beredar luas di media sosial merupakan kader mereka.

"Dia telah kami panggil dan kami sudah meminta keterangan selama satu jam dari pelaku, dia membenarkan bahwa dirinya yang ada di dalam video tersebut," kata Sekretaris PDI P Sumbar Syamsul Bahri di Padang, Minggu.

Ia mengatakan kader PDI P terebut adalah Salman Hardani yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Padang Pariaman. Dia merupakan ketua fraksi dan ketua Komisi II bidang ekonomi dan Pembangunan di DPRD Kabupaten Padang Pariaman periode 2014 -2019.

"Hasil pemeriksaan ini akan kami kirim ke DPP PDI Perjuangan sehingga mereka nanti yang memutuskan sikap apa yang akan diambil partai terhadap persoalan ini," jelas dia.

Ia mengakui dalam aturan yang ada di dalam partai apabila ada anggota dprd yang merupakan kader partai dan terlibat narkoba bisa diambil tindakan melakukan PAW atau memberhentikan kader itu dari partai.

"Namun dalam hal ini pelaku sudah mau bekerjasama dan mengakui bahwa dirinya yang ada di video tersebut, tentunya ini juga akan menjan di bahan pertimbangan,"jelas dia.

Sementara , pelaku Salman Hardani mengakui bahwa dirinya yang berada di dalam video tersebut, namun dirinya tidak mengetahui pasti barang yang dihisapnya tersebut.

"Kejadian itu terjadi pada tahun lalu sewaktu DPRD Padang Pariaman melakukan Bimtek di Batam setelah pemilihan ketua komisi di hotel setelah kegiatan,"ucap dia.

Dia menceritakan barang tersebut sudah ada di dalam kamar hotelnya sewaktu dirinya selesai mandi. Melihat barang itu ada di meja dia memanggil temannya dari fraksi Demokrat untuk masuk dan mencoba menggunakan barang tersebut.

"Saya tidak tahu kenapa barang itu ada dikamar saya, namun karena rasa ingin tahu yang kuat, saya pun mencoba barang tersebut," ujar dia.

Dia mengaku mengerti cara memakai barang tersebut melalui melihat tayangan yang banyak beredar di media sosial, namun secara pasti dirina mengaku baru kali itu mencoba barang tersebut.

"Saya siap melakukan tes urine dan tes rambut apakah diri saya menggunakan narkoba atau tidak," kata dia.

Ia mengakui pada beberapa waktu lalu ada seseorang laki- laki yang memperlihatkan video tersebut kepada dirinya. Lelaki itu meminta sejumlah uang agar video tersebut agar video terebut tidak disebarluaskan.

"Ada seorang lelaki namun saya tidak ingat datang meminta sejumlah uang untuk tebusan, namun hingga saat ini masih saya rahasiakan," ucap dia.

Ia juga akan membawa persoalan ini ke ranah hukum terkait penyebaran video yang menurutnya telah merusak nama baiknya. Serta dirinya siap menerima apapun keputusan partai terhadap persoalan ini.

Dia juga mengakui belum menerima panggilan baik dari Kepolisian, BNNP terkait video dirinya sedang menghisap barang terebut di dunia maya.

"Dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Padang Pariaman pun belum ada panggilan terkait kasus ini, namun saya siap dipanggil" kata dia. (*)