64 Kasus AIDS Terjadi Di Sumbar

id AIDS

64 Kasus AIDS Terjadi Di Sumbar

Ilustrasi. (Antara) ( )

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat sebanyak 64 kasus baru penderita penyakit menular AIDS di provinsi tersebut berdasarkan data yang diperoleh hingga Juli 2016.

"Ada 64 kasus baru AIDS hingga Juli 2016. Data ini melalui serangkaian validasi agar bisa menggambarkan situasi sebenarnya dari kasus-kasus itu," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Sumbar Irene di Padang, Sabtu.

Ia merinci, 64 kasus baru AIDS tersebut ditemukan 28 kasus di Padang, delapan kasus di Kabupaten Solok, enam kasus di Pesisir Selatan, lima kasus di Pariaman dan tiga kasus di Tanah Datar.

Kemudian dua kasus di Sijunjung, dua kasus di Kota Solok, satu kasus di Dharmasraya, satu kasus di Solok Selatan, satu kasus di Bukittinggi, satu kasus di Payakumbuh serta ada enam tambahan kasus luar wilayah.

Secara umum, data-data tersebut diperoleh Dinkes Sumbar secara online yakni melalui sistem pelaporan yang disebut Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) langsung dari puskesmas kabupaten/kota dan divalidasi secara bertingkat.

Sementara untuk kasus HIV baru yang ditemukan di Sumbar, katanya, pihaknya belum bisa memberi tahu karena perlu melalui tahapan validasi nasional dulu.

"Untuk kasus HIV sendiri, itu terpisah dari AIDS. Namun kami akan umumkan setelah validasi nasional selesai," katanya.

Selain 64 kasus baru AIDS serta menunggu data terbaru HIV tersebut, perlu diketahui, katanya, distribusi kasus HIV/AIDS memang cukup tinggi di Sumbar, apalagi melihat pada data 2015 di kabupaten/kota Sumbar.

Untuk data hingga akhi 2015, total kasus HIV di Sumbar ialah 1.435 kasus yakni 1.213 kasus sebarannya wilayahnya tidak diketahui dan 222 kasus berasal dari luar wilayah.

Sementara untuk distribusi kasus AIDS hingga akhir 2015, sebutnya, mencapai 1.346 kasus yang tersebar di 19 kabupaten/kota serta luar wilayah dan beberapa kasus yang tidak diketahui sebaran wilayahnya.

Irene menjelaskan, jumlah kasus AIDS tertinggi ditemukan di Padang yakni 575 kasus dan 83 orang di antaranya meninggal. Kemudian diikuti Bukittinggi dengan 177 kasus, Kabupaten Agam 95 kasus, luar wilayah 69 kasus, Kabupaten Padangpariaman 54 kasus, Pesisir Selatan 53 kasus, Payakumbuh 49 kasus, Tanah Datar 45 kasus dan kabupaten/kota lainnya dengan angka dibawah 30 kasus.

"Pada 2015 itu, bahkan 173 penderita meninggal akibat penyakit tersebut," ujarnya.

Sebagai bentuk tindaklanjut Dinkes serta pihak-pihak terkait, ia mengatakan puskesmas di kabupaten/kota selalu turun ke lapangan melalui kegiatan mobile.

Namun, ia mengakui, program penanggulangan HIV AIDS itu ialah seperti fenomena gunung es yakni baru sedikit yang muncul ke permukaan.

Menurutnya, hal tersebut bukan salah petugas karena mereka yang mengelola ialah orang-orang yang tulus. Mereka rela menyisihkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membantu pendampingan, bahkan ada yang disebut konselor.

"Masalahnya ialah masyarakat masih stigma. Dan hal inilah yang kami upayakan untuk dapat mengubahnya," ujarnya. (*)