Peran Aktif Perempuan Penting Atasi Perubahan Iklim

id Pemberdayaan Perempuan

Yogyakarta, (Antara Sumbar) - Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar mengatakan kaum perempuan sebagai agen utama perubahan memiliki peran yang besar, terutama dalam mengedukasi keluarga dan komunitasnya untuk melakukan aksi nyata mengatasi perubahan iklim.

Rachmat dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan dampak perubahan iklim bagi Indonesia semakin nyata, karenanya masyarakat Indonesia harus segera mengubah paradigma pembangunan menuju pembangunan yang rendah karbon.

Bencana terkait perubahan iklim sekarang makin sering terjadi seperti banjir, kekeringan, gagal panen, hasil laut menurun, dan lain-lain, katanya.

Perubahan iklim, menurut dia, disebabkan oleh aktivitas manusia, namun kabar baiknya adalah, ada solusinya. Jika semuanya mau mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan, maka emisi karbon bisa ditekan.

Manager The Climate Reality Project Indonesia Amanda Katili Niode mengatakan bahwa sangat penting untuk melibatkan perempuan Indonesia dalam isu perubahan iklim. Mereka merupakan target audiens yang sangat strategis untuk menyampaikan pesan perubahan iklim, supaya ada perubahan mental di keluarga dan masyarakat.

Pernyataan ini didukung oleh Chairwomen The Body Shop Suzy Hutomo yang telah menerapkan gaya hidup yang rendah karbon baik di lingkungan keluarga dan perusahaan. Hal ini misalnya dilakukan dengan disiplin memilah sampah.

"Sampah kalau tidak diolah dengan baik akan mengeluarkan emisi yang tinggi, karenanya di rumah dan di perusahaan saya ada kompos," ujar dia.

Anggota Komisi VIII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan perempuan Indonesia harus terlibat penuh dalam mendukung pembangunan ekonomi kreatif yang melahirkan inovasi sehingga kegiatannya menjadi rendah karbon dan berkelanjutan. (*)