Realisasi Akseptor KB di Padangpanjang Lebihi Target

id Realisasi Akseptor KB di Padangpanjang Lebihi Target

Realisasi Akseptor KB di Padangpanjang Lebihi Target

Peserta KB Memasang alat kontrasepsi

Padangpanjang, (ANTARA) - Realisasi pemasangan alat kontrasepsi keluarga berencana di Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, selama tahun 2012 sebesar 7.392 akseptor dari target yang diberikan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional sebanyak 5.000 akseptor. Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Padangpanjang, Tis Maria, di Padangpanjang, Selasa mengatakan, realisasi yang melampaui target tersebut karena pelayanan pemerintah terhadap KB di sejumlah klinik tidak dipungut biaya. "Bagi warga Padangpanjang yang ingin memasang alat kontrasepsi di pelayanan pemerintahan seperti Puskesmas tidak dikenakan biaya sepersen pun," kata dia. Dia menyebutkan, upaya dalam menyosialisasikan program KB ke masyarakat di Padangpanjang juga melalui sejumlah momen, seperti bakti IBI, Bakti Bayangkara, TNI, Manunggal KB Kes dan KKG PKK KB Kes. Dia menambahkan, selama menyosialisasikan program KB yang digelontorkan pemerintah pusat tersebut kepada masyarakat, tidak ada permasalahan yang berarti. "Memasang alat kontrasepsi sudah merupakan kemauan sendiri, karena memasang alat kontrasepsi sudah menjadi kebutuhan masyarakat saat ini," kata dia. Dia menyebutkan, dalam melayani masyarakat untuk memasang alat kontrasepsi, Pemkot Padangpanjang menyediakan 15 klinik KB yang tersebar di sejumlah pelayanan kesehatan. Pelayanan KB didilaksanakan di 15 klinik, seperti Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Pustu, Puskeskel dan mobil pelayanan KB," sebutnya. Dengan adanya peningkatan akseptor KB di Kota Padangpanjang setidaknya sudah berkontribusi terhadap pemerintah pusat dalam upaya penekanan pertumbuhan penduduk di Indonesia. "Padangpanjang juga berperan dalam keberhasilan Provinsi Sumbar untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dari posisi 33 menjadi 11 di Indonesia," kata dia. Kota Padangpanjang kata dia, saat ini memiliki sekitar 9.349 pasangan usia subur, sekitar 80 persen diantaranya sudah menjadi akseptor KB. (*/ben/jno)