Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif seperti fotografer untuk melakukan sertifikasi guna meningkatkan potensi dan bisa bersaing di tingkat internasional.
"Sumbar memiliki banyak sekali potensi terutama bidang ekonomi kreatif untuk itu, kami akan memberikan respon untuk setiap karya-karya mereka dan memfasilitasinya untuk meningkatkan kompetensi mereka," ujar Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Media Desain dan Iptek di Padang, Rabu.
Ia menambahkan pemerintah provinsi akan memfasilitasi dalam bentuk memberikan bimbingan, peningkatan kapasitas, kemudian bagaimana mendorong mereka untuk sertifikasi.
Selanjutnya ia mengatakan di tingkat nasional ada Lembaga Sertifikasi Fotografer Indonesia (Leskofi) yang berada di Bandung.
"Mereka juga mengalokasikan anggaran untuk ini, misalnya berapa dari Sumatra Barat yang akan disertifikasi, kami mendaftarkan lalu nanti mereka yang akan memfasilitasi pembayarannya, hal ini sebagai bentuk dorongan dari pemerintah," katanya.
Selain itu ia menambahkan Sumbar juga memiliki tempat uji kompetensi, untuk fotografi, lembaga uji kompetensi tersebut ada di Padang Panjang.
"Kemarin sudah ada yang disertifikasi sebanyak 100 orang untuk wilayah Sumbar, Riau dan Jambi," katanya.
Untuk pelevelannya tamatan S2 sudah diakui secara sertifikasi, tetapi secara kelembagaan di institusi mereka mendapatkan ijazahnya.
Sedangkan sertifikasi profesi ada juga nanti yang dikeluarkan lembaga sertifikasi, dan ada aturan-aturannya.
Dalam dunia fotografi ini memang pertama meningkatkan kapasitas, meningkatkan bimbingan-bimbingan teknis, salah satunya melalui lomba.
"Seperti kemarin kami mengadakan lomba fesyen carnaval yang di dalamnya ada lomba fotografi, untuk meningkatkan kreativitas pada fotografer muda untuk berkompetisi," tambahnya.
Dinas Pariwisata memiliki banyak program-program yang bisa diikuti langsung oleh semua fotografer.
Tidak hanya meningkatkan kreativitas, tetapi bisa juga sebagai bahan publikasi promosi Sumatra Barat dan tentunya fotografer itu sendiri.
"Penting kompetensi tetapi kalau belum tersertifikasi kita akan ketinggalan jika berhadapan dengan fotografer luar meskipun sudah memiliki banyak pengalaman," ujarnya.
Seorang fotografer profesional Sumbar Refi saat dihubungi di Padang mengatakan telah mengikuti sertifikasi yang diadakan oleh Leskofi belum lama ini.
"Sertifikasinya gratis dan disponsori oleh badan ekonomi kreatif yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan pengakuan status profesi fotografer," kata Refi.
Leskofi adalah sebuah lembaga independen yang bermitra dengan pemerintah dan dikelola secara mandiri untuk melaksanakan uji kompetensi dan pemberian sertifikasi.
Selanjutnya ia mengatakan dengan sertifikasi akan meningkatkan posisi tawar sebagai fotografer dan bisa mengikuti proyek-proyek foto yang berhubungan dengan pemerintah.
"Selain itu pihak asing juga hanya mengakui fotografer yang sudah bersertifikasi saja, jadi ini akan memudahkan kita di masa yang akan datang," katanya. (*)
Berita Terkait
160 Fotografer ikuti Bukittinggi Photography Competition 2022
Kamis, 17 November 2022 18:30 Wib
Menteri PUPR alih profesi sementara jadi fotografer Presiden Jokowi di Tahura Ngurah Rai
Rabu, 16 November 2022 9:34 Wib
Bupati Pesisir Selatan ajak videografer dan fotografer eksplore keindahan lautnya
Minggu, 21 Agustus 2022 14:54 Wib
250 fotografer ikuti lomba foto persahabatan di Pariaman
Rabu, 23 Maret 2022 14:06 Wib
Ini fotografer penyabet gelar "Photo of The Year" APFI 2021, anggota muda PFI Padang
Jumat, 2 April 2021 18:22 Wib
Fotografer The Beatles meninggal dunia di usia 81 tahun
Sabtu, 16 Mei 2020 11:05 Wib
Jepret foto model bernuansa pornografi, oknum fotografer ini diciduk polisi
Kamis, 3 Oktober 2019 17:38 Wib
Pengunjung membludak, fotografer Pantai Carocok Painan kebanjiran rejeki
Senin, 10 Juni 2019 14:47 Wib