Pengamat : Potensi Kampus Bermanfaat Perkuat Identitas Sumbar

id Pengamat

Padang, (Antara Sumbar) - Pengamat bidang pendidikan tinggi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Ade Djulardi menilai potensi yang bisa digali dari berbagai kampus di wilayah tersebut guna memperkuat identitas provinsi di mata nasional dan dunia.

"Berbagai hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang ada di beberapa kampus seperti Unand, Universitas Negeri Padang, IAIN, Universitas Bung Hatta (UBH) dan Universitas Putra Indonesia (UPI) dapat dijadikan pertimbangan untuk mendukung pembangunan di daerah," katanya dikonfirmasi di Padang, Rabu.

Menurutnya hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah terbentuk dalam jurnal dan pameran bisa dimunculkan oleh kesemua kampus tersebut untuk mengisi segmen pembangunan dan program yang ada.

Sebagai contoh di Unand ada penelitian tentang gambir dan kayu manis oleh fakultas Teknologi Pertanian yang cukup potensial dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Mengingat, menurutnya saat ini ketersediaan kayu manis dan gambir di Sumbar cukup banyak ditambah bila ada pembukaan perkebunan baru di beberapa daerah.

Bahkan untuk ketersediaan gambir di Sumbar bisa dikatakan terbanyak di Indonesia bahkan dunia.

Kemudian ada penelitian manggis di fakultas Farmasi yang juga di Sumbar telah menjadi komoditi, bila ini terus dikembangkan bukan tidak mungkin akan jadi identitas Sumbar

Disamping itu di Unand juga terdapat penelitian ayam Kokok Balenggek yang saat ini menjadi plasma nutfah Sumbar, namun karena sifatnya yang endemik perlu dukungan daerah untuk mengembangkannnya.

"ISI dan UNP bisa menjadi pengembang identitas Sumbar dari sisi kesenian dan budayanya," tambahnya.

Menurutnya beberapa kesenian Sumbar atau Minangkabau seperti randai atau gamaik dapat dikembangkan secara khusus oleh kampus yang bisa ditindaklanjuti oleh daerah.

Sebagai contoh upaya sosialisasi randai atau bahasa Minang yang dilakukan oleh mahasiswa melalui KKN atau seminar dapat ditindaklanjuti dengan peninjauan oleh daerah hasil penelitian atau pengabdian tersebut.

Kemudian riset di UNP yang fokus pada pengembangan pendidikan dasar dan menengah akan menjadi bahan inovasi bagi dinas pendidikan dan selanjutnya kementerian pendidikan dan kebudayaan.

"Potensi UBH dan UPI juga sejalan dengan visi pembangunan daerah," ujarnya.

Salah satu identitas yang dapat dikembangkan dalam penelitian UBH yakni dalam persoalan ikan bilih yang merupakan endemik Singkarak Sumbar.

Hal ini kata dia perlu dikembangkan mengingat saat ini banyaknya persoalan terkait bilih tersebut misalnya masalah penangkapan ilegal hingga persoalan habitatnya.

Sedangkan UPI sebagai kampus yang paling fokus mengkaji terkait Informasi dan Komputerisasi tentunya hasil penelitian dapat dimanfaatkan kemajuan teknologi daerah seperti rencana pengembangan "smart city" di Padang.

Secara keseluruhan kata Ade, pengaruh perguruan tinggi terhadap kemajuan daerah cukup tinggi dengan catatan ada koordinasi dan pembagian peranan yang tepat dalam pembangunan.

Senada Wali Kota Padang, Mahyeldi Asharullah juga mengatakan bahwa hasil dan sumber daya di kampus akan berperan dalam kemajuan daerah.

Sebab selama ini kata dia, program yang dicanangkan daerah sebagian besar berasal dari hasil riset dan analisis dari perguruan tinggi seperti di Padang, dari Unand, UNP dan UBH. (*)