Sopir Truk Selamat Meskipun Terjepit Dua Jam

id Sopir Truk

Cianjur, (Antara Sumbar)- Arif (35) warga Tanggerang-Banten, sopir truk maut yang menewaskan 10 orang di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Jabar, Sabtu selamat meski terjepit di bagian kabin truk selama dua jam.

Arif yang mengalami luka berat langsung dilarikan ke RSUD Cianjur, guna mendapatkan pertolongan medis. Sebelumnya petugas yang kesulitan untuk mengeluarkan tubuh sopir truk itu, menurunkan alat berat karena kabin truk yang berhenti setelah menghantam rumah warga merangsek ke dalam dan nyaris rata dengan bagian bak belakang.

"Kami cukup kesulitan untuk mengeluarkan tubuh sopir yang terjepit bagian kabin yang merangsek ke bagian dalam. Bagian depan truk nyaris tidak berbentuk dan tubuh sopir terjepit di bagian tengah, sehingga kami menggunakan alat berat dan mobil derek untuk membuka bagian kabin," kata Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu, di Cianjur, Sabtu.

Setelah berusaha selama dua jam lebih, petugas dibantu warga sekitar akhirnya berhasil mengeluarkan tubuh sopir yang mengalami luka robek di sekujur tubuhnya. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sementara hingga siang menjelang ratusan warga dan pengguna jalan masih memadati tempat kejadian untuk melihat apa yang telah terjadi atau hanya sekedar mengambil foto lokasi, sehingga menyebabkan antrean panjang kendaraan dari kedua arah tidak bergerak selama beberapa menit.

Sedangkan puluhan petugas dan sejumlah alat berat serta mobil derek masih berupaya untuk membersihkan lokasi dari kendaraan dan puing-puing bangunan yang berserakan, untuk memastikan tidak ada korban yang tertimpa bangunan.

Seperti diberitakan untuk kesekian kalinya kecelakaan di Jalur Maut Gekbrong terjadi dan menewaskan puluhan orang, bahkan dua tahun yang lalu hal yang hampir sama menyebabkan 18 orang tewas di jalur tersebut, dimana sebagian besar kecelakaan terjadi akibat rem blong.

Kontur jalan dari arah Sukabumi yang menurun tajam dan panjang, diduga penyebab rem kendaraan besar seperti truk dan bus kerap tidak berfungsi, tidak adanya lokasi buangan atau area penyelamat di sepanjang jalur tersebut membuat sopir kehilangan kendali saat terjadi rem blong.