Padang, (Antara Sumbar) - Psikolog dari universitas Andalas (Unand) Nila Anggreiny, M.Psi.Psikolog mengatakan pemakaian telepon pintar atau telepon pintar dapat mengganggu hubungan sosial dan psikologi di kalangan remaja.
Remaja menjadi individualistis, tidak peka terhadap suasana dan perasaan orang lain, ujar Nila saat mengisi materi Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di SMP IT Adzkia di Padang, Selasa.
Ia menjelaskan penggunaan telepon pintar secara berlebihan dan tidak dikontrol dapat mempengaruhi hubungan interpersonal anak, muncul masalah perilaku, kurang empati, muncul gangguan fisik seperti migrain atau sakit kepala, dan gangguan tidur.
Jika hal tersebut dibiarkan maka remaja akan kesulitan mengontrol emosi, mengalami masalah belajar, dan pada orang dewasa hal tersebut diatas juga dapat terjadi, katanya.
Ia juga menngatakan penggunaan telepon pintar dapat menimbulkan kecanduan dan menimbulkan masalah secara psikologis, akademik, sosial seseorang.
Dia juga menjelaskan gejala ketika seseorang kecanduan teknologi atau gadget yaitu, ada perasaan tidak menyenangkan bila off-line, mengabaikan kegiatan lain seperti PR, olah raga demi main gadget, punya masalah dengan keluarga, teman, lingkungan dan timbul perasaan cemas, khawatir, depresi, konsentrasi pendek.
Jika hal seperti diatas terjadi, maka hubungilah, teman, orang tua atau guru untuk mengingatkan dan membina kita, tambahnya.
Selain itu perbanyak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, seperti ekstrakurikuler, atau kegiatan kreatif lainnya.
Paksakan diri untuk berhenti bermain telepon pintar, buatlah target dan table kegiatan harian dan isilah dengan kegiatan yang bermanfaat.
Namun tidak selamanya gadget dan teknologi memiliki efek negatif, jika pemakaiannya dikontrol dan dibimbing.
"Untuk usia remaja orangtua wajib melakukan pendampingan, dan harus bisa menjadi tempat bertanya bagi anak,"ujarnya.
Dalam telepon pintar juga terdapat muatan-muatan edukatif yang bisa dinikmati anak, hiburan, pencerahan, dan dapat digunakan dalam dunia pendidikan
Masa remaja adalah masa transisi bagi anak, banyak hal yang mereka ingin tahu dan lakukan, cara berfikirnya masih kurang matang serta masih ada yang mempengaruhi sikap dan perilaku, karena itulah sangat penting perhatian oleh orangtua.Yang tidak kalah pentingnya orang tua harus tau bahwa saat remaja teman sebaya menjadi hal penting bagi anak, maka perlu diperhatikan dengan siapa anak bergaul atau berteman.
Selain itu perkembangan teknologi juga berguna untuk komunikasi, penyebaran informasi menjadi lebih cepat, dan mempermudah kegiatan ekonomi.
Seorang pendidik Eka Indira di Padang mengatakan hal yang dibutuhkan anak pada usia remaja sebenarnya bukanlah gadget, namun perhatian orangtuanya.
Saya yakin jika orang tua mampu memenuhi kebutuhan psikologis anak, yaitu perhatian dan kasih sayang, maka akan sangat mudah mengatur dan membentuk kepribadaiannya, katadia.
Namun yang terjadi terkadang malah sebliknya orang tua memberikan gadget pada anak agar merasa tidak diganggu, sehingga menyebabkan efek negatif terhadap anak.
Berita Terkait
Paparan cahaya smartphone terus menerus sebabkan penuaan kulit, ini saran dokter
Kamis, 5 Januari 2023 9:00 Wib
Berikut ponsel "high-end" yang rilis di Tanah Air sepanjang 2021
Selasa, 28 Desember 2021 12:18 Wib
vivo Y21s generasi Y-Series terbaru hadir di Indonesia, ini harganya?
Selasa, 7 September 2021 9:38 Wib
Untuk pertama kali Samsung kalahkan Apple di pasar AS
Selasa, 10 November 2020 10:18 Wib
Pekan depan, Samsung ungkap Galaxy S20 sebagai smartphone "ramah kantong"
Senin, 14 September 2020 11:03 Wib
Nasrul Abit bantu smartphone, Aan dan Pamil bisa belajar daring
Minggu, 13 September 2020 9:24 Wib
Samsung hadirkan ponsel Quantum
Jumat, 15 Mei 2020 7:13 Wib
Pasar smartphone dunia juga terdampak COVID-19, jatuh di bawah 300 juta unit
Senin, 11 Mei 2020 7:26 Wib