Husni Kamil Manik Dinilai Mampu Jaga Dinamika Demokrasi

id Ketua, KPU, Jaga, Dinamika, Politik

Husni Kamil Manik Dinilai Mampu Jaga Dinamika Demokrasi

Sejumlah kerabat membacakan alquran di depan jenazah Ketua KPU Husni Kamil Manik di rumah duka di Jakarta, Kamis (7/7). Husni Kamil Manik tutup usia pada Kamis (7/7) pukul 21:07 WIB di Rumah Sakit Pertamina karena sakit. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/16)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Ferry Mursyidan Baldan mengenang Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik sebagai sosok yang sangat memahami bagaimana menjaga dinamika demokrasi Indonesia.

Dengan menyadari penuh bahwa demokrasi berkaitan erat dengan kompetisi berbagai kepentingan, Husni mampu membangun semacam koridor kesadaran untuk memisahkan berbagai kepentingan tersebut agar tidak menabrak sistem demokrasi bernegara.

"Dalam koridor itu kita dibiarkan berdinamika, sehingga almarhum mau mendengar semua keluh kesah dan keberatan dari kita. Berdasarkan itu dia memahami betul apa yang harus dilakukan," kata Ferry usai menghadiri upacara pemakaman Husni Kamil Manik di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Jumat.

Semasa jabatannya di KPU Pusat, Husni merupakan sosok pemimpin yang begitu tenang, apalagi di tengah hiruk pikuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 2014 lalu.

Bahkan, selama proses rekapitulasi perolehan suara Pemilu Legislatif dan Pilpres yang berlangsung alot sekali pun, dia tetap tenang.

Juga ketika muncul isu terkait tuduhan bahwa dia adalah saudara ipar Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husni tenang-tenang saja karena memang tidak ada kaitannya antara jabatannya dengan hasil Pilpres pada saat itu.

Kepada para wartawan, Husni tidak jarang dicecar pertanyaan-pertanyaan yang mendiskreditkan dirinya. Namun dia tetap berusaha menjawab pertanyaan tersebut dengan santai dan tidak pernah tersulut emosinya.

Keistimewaan sikap dan kepemimpinan Husni itu lah, menurut Ferry, yang membuat bangsa Indonesia sangat kehilangan sosok pekerja keras sekaligus berintegritas tinggi.

Bahkan, saat Ferry terakhir kali bertemu dalam acara buka puasa bersama di ruang kerja Husni pada 30 Juni lalu, Ketua KPU yang menjabat sejak 2012 itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit.

"Karena saya datang berkopiah, saat itu almarhum meminta semua komisioner berfoto pakai kopiah. Dia tidak menunjukkan sedang sakit," ungkap Ferry.

Husni Kamil Manik meninggal dunia karena infeksi akut yang menjalar ke organ vital tubuhnya. Infeksi tersebut berasal dari luka di kaki yang tidak kunjung sembuh akibat penyakit diabetes yang dideritanya.

Ia mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, pada Kamis (7/7) sekitar pukul 21.10 WIB dengan meninggalkan seorang istri, Endang Mulyani, serta tiga anak, yakni Afif, Abid, dan Aisyah. (*)