Ronaldo Jadi Ancaman Pertahanan Polandia

id Piala Eropa, Ronaldo, Polandia

Ronaldo Jadi Ancaman Pertahanan Polandia

Cristian Ronaldo. (ANTARA FOTO)

Marseille, (Antara Sumbar) - Polandia sebagai tim yang punya catatan pertahanan mengesankan sepanjang kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2016 akan menghadapi ancaman kuat menuju semifinal saat bertemu Portugal yang mempunyai pemain tangguh Cristian Ronaldo pada laga perempat final.

Lini belakang Polandia yang dimotori Michal Pazdan dan Kamil Glik akan menemui tantangan berat dalam babak delapan besar di Marseille pada Kamis meskipun pada pertandingan-pertandingan sebelumnya tidak melakukan persiapan menghadapi sang bintang Real Madrid itu.

Ronaldo digambarkan sebagai "atlet sempurna" oleh majalan gaya hidup AS Men's Health karena punya kecepatan berlari hingga 32 kilometer per jam, loncat hampir satu meter dengan satu kaki, rata-rata berlari hingga 16 kilometer per jam dalam setiap pertandingan, serta berpeluang lebih besar mencetak kemenangan pada 20 menit terakhir dibanding pemain lain.

Meskipun sempat berjuang untuk menemukan irama permainannya dalam awal-awal Piala Eropa 2016, Ronaldo menunjukkan tanda-tanda akan kembali sebagai pemain unggulan dalam kompetisi sepak bola terbesar benua Eropa itu.

Pemain berusia 29 tahun itu telah mencetak dua gol dalam laga penyisihan Portugal melawan Hongaria serta menyumbang dua umpan pada tiga gol lain Portugal. Umpan terpenting Ronaldo yaitu kepada Ricardo Quaresma yang mencetak gol pada babak perpanjangan waktu ketika Portugal menang atas Kroasia 1-0 pada pertandingan 16 besar.

Tapi, Polandia punya kemampuan yang bagus untuk menghentikan serangan lawan-lawannya. Mereka hanya kebobolan tiga kali sepanjang 2016 dan hanya satu kali pada Piala Eropa 2016 oleh pemain Swiss Xherdan Shaqiri pada babak 16 besar.

Pertandingan-pertandingan Polandia selama di Prancis hanya menjadi sedikit persiapan bagi tim itu untuk menyamai tempo, kekuatan, kemampuan sundulan yang dimiliki Ronaldo.

Tim Jerman sebagai tim terkuat yang dihadapi Polandia juga tidak mampu menembus lini belakang tim asuhan Adam Nawalka pada penyisihan grup C ketika Mario Goetze justru sering keluar dari posnya ke lini tengah untuk menjemput bola.

Gol Shaqiri untuk Swiss pada menit terakhir laga 16 besar sempat menggoyahkan Polandia. Tapi, Robert Lewandowski dan kawan-kawan mampu memaksa tim lawan untuk mengakhiri permainan lewat adu penalti.

Pertahanan itu akan kembali sempurna jika Polandia punya sebuah kesempatan untuk berkembang karena mereka langka akan pemain-pemain unggulan di lini depan.

Mereka mencetak dua gol lebih sedikit dibanding tim-tim lain yang masuk perempat final meskipun Lewandowski menjadi pencetak gol terbanyak dalam kualifikasi Piala Eropa 16 dengan koleksi 13 gol.

Gol sang kapten pada pembukaan drama adu penalti atas Swiss akan menambah kepercayaan dirinya pada laga kontra Portugal. Polandia juga punya pemain sayap kanan Kamil Grosicki yang dapat menjadi ancaman Portugal yang diwakili Pepe.

Pemenang pertandingan Portugal melawan Polandia akan menghadapi pemenang laga Wales dengan Belgia pada semifinal. Laga semifinal itu tampak sebagai jalan yang lebih mudah dibanding perebutan posisi final oleh tim Prancis, Jerman, Italia, serta Islandia pada sisi lain undian babak gugur. (Reuters)