Disdik Padang Perkuat Pendidikan Vokasi

id Disdik Padang

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menyatakan pendidikan vokasi di daerah itu kini hanya memerlukan penguatan, guna meningkatnya jumlah tenaga kerja yang terserap oleh lapangan pekerjaan.

"Penguatan pendidikan vokasi di Padang dapat membuat meningkatnya jumlah tenaga kerja yang diserap oleh lembaga usaha maupun industri," kata Kepala Disdik Padang, Habibul Fuadi di Padang, Selasa.

Ia menambahkan penguatan yang dilakukan diantaranya bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri sesuai dengan program studi, misalnya jurusan perhotelan bekerjasama dengan sebuah hotel dalam proses magang atau praktik.

Sehingga ketika lulus para siswa yang memiliki keterampilan yang bagus, secara otomatis akan direkrut lansung oleh pihak perusahaan.

"Inti pendidikan vokasi adalah mendidik dan menyalurkan, untuk mendidik dan menyalurkan tersebut disdik menggandeng banyak lembaga dunia usaha, dunia industri dan juga asosiasinya," jelasnya.

Kemudian, lanjut dia juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja seperti Dinas Sosial tenaga kerja, serta asosiasi kepada perusahaan yang menyerap tenaga kerja secara lansung.

"Jadi tugas pemerintah kota adalah memfasilitasi penyaluran tenaga kerja tersebut," ujarnya.

Ia menerangkan di Padang terdapat pendidikan vokasi yang bersifat formal yang ditempuh dalam jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sedangkan pendidikan vokasi jalur informal atau non formal yaitu melalui lembaga-lembaga kursus.

Dia menambahkan di kota itu saat ini terdapat sepuluh SMK negeri dan 38 SMK swasta, sehingga secara keseluruhan terdapat 48 SMK di Kota Padang dengan berbagai jurusan.

Kurikulum yang terdapat pada SMK di Kota Padang sudah standar secara nasional sehingga untuk mendukung bagaimana program pendidikan vokasi bisa berjalan adalah dengan melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.

Masing-masing sekolah sudah ada nota kesepakatan dengan banyak pihak, sehingga akan memperlancar penyerapan tenaga kerja lulusan SMK, kata dia.

Ia berharap pendidikan vokasi diperbanyak karena hal tersebut menyiapkan tenaga yang siap kerja, jika banyak terserap ke dunia kerja maka akan menyelesaikan permasalahan ekonomi pada masyarakat.

"Serapan tenaga kerja lulusan SMK lebih cepat dikarenakan mereka yang berasal lulusan itu sudah memiliki keterampilan dan siap memasuki dunia kerja," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik dan Kebudayaan Sumbar, Nasmeri mengungkapkan terdapat 203 unit SMK di Sumbar serta pada tahun 2016 telah berlangsung pembangunan tiga unit SMK di Mentawai.

"Di Mentawai sebelumnya belum terdapat SMK, maka didirikan tiga unit SMK di sana agar dapat memenuhi keinginan anak-anak disana untuk bersekolah, kemudian setelah lulus bisa lansung bekerja," ujar dia. (*)