Disbudpar Padang Anggarkan Rp500 Juta Kelola Sampah

id Sampah Pantai Padang

Disbudpar Padang Anggarkan Rp500 Juta Kelola Sampah

Membersihkan sampah di Pantai Padang. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Padang, Sumatera Barat, mengajukan anggaran sebesar Rp500 juta untuk pengelolaan sampah beberapa kecamatan yang dilalui sungai, agar bisa mengurusnya secara maksimal.

Sampah yang mengotori objek wisata Pantai Padang selama ini berasal dari hulu sungai yang dibuang oleh warga, kata Kepala Disbudpar setempat, Medi Iswandi di Padang, Sabtu.

Masih banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai karena pengelolaan sampah di kecamatan belum maksimal karena keterbatasan anggaran.

"Kita akan membantu dengan dana agar pengelolaan sampah pada semua kecamatan yang dilalui sungai itu, khususnya yang bermuara ke laut lebih maksimal," kata dia.

Disbudpar telah mengajukan dana ini ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2016.

Jika permohonan anggaran ini disetujui akan dapat digunakan pemerintah kecamatan untuk membiayai program pengelolaan sampah agar tidak lagi dibuang ke sungai, katanya.

Untuk pencairan dana ini nantinya pemerintah kecamatan terlebih dahulu menyusun program penanggulangan sampah di wilayahnya.

"Jika sampah dari kecamatan selalu dibuang ke sungai, maka Pantai Padang akan terus dipenuhi sampah setiap hujan lebat atau banjir," kata dia.

Ia berharap dengan program ini sungai yang muaranya ke Pantai Padang akan bersih sehingga objek wisata itu terjaga kebersihan dan keindahannya.

Selama ini setelah hujan deras air sungai yang besar akan menghanyutkan puluhan ton sampah mencapai 100 truk menumpuk di tepi pantai.

"Karena banyaknya tidak bisa lagi dikerjakan tenaga manusia, sehingga harus dibersihkan dengan alat berat, memakan biaya besar dalam penanggulangannya," jelasnya.

Sementara itu, seorang warga Kecamatan Kuranji, Lidia sangat mendukung rencana Dinas Pariwisata karena pengelolaan sampah di kecamatan selama ini memang kurang maksimal.

Sampah rumah tangga harus diantar sendiri ke tempat pembuangan sementara, kalau pun ada yang memungut sampai ke rumah-rumah warga itu dikenakan biaya," katanya.

Warga yang tidak ingin mengeluarkan biaya otomatis akan membuang sampahnya ke lokasi yang lebih dekat dan mudah yaitu sungai.

Warga Kecamatan Padang Timur, Doni mengatakan masyarakat lebih suka membuang sampah ke sungai karena malas mengantar ke bak penampungan sementara yang lokasinya jauh dari rumah mereka.

Jika ada petugas mengambil sampah yang sudah terbungkus di depan rumah-rumah warga, maka tidak akan ada yang mau membuang sampah ke sungai," tutupnya. (*)