Warga Dharmasraya Keluhkan Pembayaran BPJS Daring

id BPJS Kesehatan, pembayaran, daring

Warga Dharmasraya Keluhkan Pembayaran BPJS Daring

Kartu BPJS Kesehatan. (ANTARA FOTO)

Pulau Punjung, (Antara Sumbar) - Warga di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, mengeluhkan pembayaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) melalui sistem dalam jaringan (daring) yang dinilai selalu mengalami gangguan saat melakukan pembayaran.

"Petugas terus menolak saat saya ingin membayar, dengan alasan koneksi untuk server BPJS lagi bermasalah. Datanya tidak dapat diinput," kata seorang warga Pulau Punjung Suhaimi (41) ketika hendak membayar BPJS di Kantor Pos Indonesia Unit Sungai Dareh, Kamis.

Ia menyebutkan, kendala serupa bukan hal pertama yang dia alami melainkan ini sudah yang kedua kalinya.

Menurut dia, sebagai pelanggan BPJS ia merasa dirugikan dengan kendala seperti itu karena sempat ditolak pihak rumah sakit saat akan berobat.

"Pengalaman waktu saya mau berobat, namun ditolak karena BPJS belum dibayar. Padahal bukan kami tidak mau membayar melainkan sistem itu sendiri yang menyulitkan dan tidak jelas," ungkapnya.

Ia berharap pemerintah dapat menyikapi hal ini dengan serius untuk mencarikan solusi terbaik, agar persoalan ini tidak berlarut dan menyulitkan masyarakat luas.

Warga lainnya, Nur (37) menyampaikan hal yang sama bahwa pembayaran BPJS baik melalui kantor Pos maupun melalui bank juga sering mengalami gangguan.

"Saya pernah mau bayar pada batas akhir pembayaran yakni pada 10 Mei, namun kata petugas ada gangguan. Secara otomatis kalau saya bayar besok maka saya sudah menunggak," katanya.

Ia menjelaskan, jika tiba-tiba sakit mendadak tentu pihak rumah sakit akan menolak dengan alasan sistem tidak dapat melayani pelanggan karena telah melampaui tempo pembayaran.

"Petugas akan bilang, secara 'oline' ibu tertulis sudah menunggak iuran BPJS. Padahal baru menunggak satu hari. Kondisi ini saya rasa juga dialami masyarakat lainnya," lanjutnya.

Sementara itu, petugas Pos Indonesia Unit Sungai Dareh, Hardison mengemukakan pihaknya terpaksa menolak pelanggan karena koneksi pembayaran BPJS sering mengalami gangguan sehingga tidak dapat memasukkan data.

Ia mengungkap, bahkan perbandingan waktu untuk pembayaran satu iuran BPJS sama dengan melayani lima transaksi berbeda.

"Perbandingan satu kali transaksi BPJS sama dengan lima transaksi. Tentu ini memakan waktu yang cukup lama," sebutnya.

Ia menambahkan, kendala ini bukan soal jaringan melainkan koneksi untuk BPJS itu sendiri yang sering mengalami gangguan.

"Bukan jaringan, tapi ini koneksi untuk memasukan data itu yang bermasalah," ujarnya. (*)