TP-PKK Sawahlunto Gelar Pesantren Ramadhan

id TP-PKK Sawahlunto

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), menggelar pesantren kilat bagi kader serta utusan organisasi wanita lainnya di kota itu.

"Kegiatan berlangsung selama empat hari terhitung sejak 7 hingga 10 Juni 2016 yang dipusatkan di Mesjid Agung Nurul Islam Kota Sawahlunto," kata Ketua TP-PKK setempat, Yenni Ali Yusuf di Sawahlunto, Rabu.

Kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan agenda rutin tahunan Pokja 1 bidang keagamaan organisasi tersebut untuk lebih menambah nuansa semarak bulan suci Ramadhan.

Selain itu, sejumlah kegiatan lainnya juga digagas melalui pokja tersebut sebagai wujud partisipasi gerakan wanita dalam mendukung terwujudnya visi mewujudkan masyarakat yang religius.

"Seluruhnya harus dimulai dari keluarga yang sejahtera dan bahagia, sebagai elemen terkecil yang dapat menentukan masa depan bangsa Indonesia," lanjut dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Sawahlunto, Ismed mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan organisasi tersebut sebagai upaya menanamkan keimanan kepada seluruh keluarga, khususnya bagi anak-anak.

"Mari bentengi anggota keluarga kita dari pengaruh buruk globalisasi dan radikalisme dengan belajar untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa," tambah dia.

Dia menjelaskan, pada Ramadhan kali ini pihaknya juga membentuk 25 Tim Safari Ramadhan untuk mengunjungi sebanyak 75 Masjid dan Mushalla yang tersebar di kota itu.

Selain mendorong masyarakat untuk melaksanakan ibadah, jelasnya, tim tersebut juga ditugaskan untuk menyampaikan informasi- informasi terkait pembangunan kota itu yang sedang dan akan dilaksanakan pemerintah kota (Pemkot) setempat.

"Agar visi pemerintah daerah dalam menyiptakan masyarakat yang religius sebagai salah satu modal utama pembangunan, bisa bersinergi baik dalam aplikasinya ditengah-tengah masyarakat," tambah dia.

Sementara itu, salah seorang peserta kegiatan pesantren Ramadhan TP-PKK Sawahlunto, Asnizah(42) mengatakan kegiatan tersebut cukup menambah pengetahuan keagamaannya untuk diterapkan dalam keluarga.

"Kami jadi memahami pentingnya menerapkan nilai-nilai agama secara baik dan benar sebagai bentuk partisipasi aktif membangun mental generasi penerus bangsa," ujar dia. (*)