22.200 Unit Usaha di Bukittinggi Terdata Selama SE

id Sensus Ekonomi, Bukittinggi, Unit Usaha

22.200 Unit Usaha di Bukittinggi Terdata Selama SE

Sensus Ekonomi 2016.

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), telah mendata lebih dari 22.200 unit usaha di daerah tersebut selama pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) pada 1 hingga 31 Mei 2016.

"Jumlah tersebut masih akan berkembang karena masih ada beberapa pimpinan unit usaha yang belum menandatangani formulir pendataan namun sebelumnya telah memberikan informasi yang diperlukan dalam pendataan," kata Kepala BPS Bukittinggi, Faizal di Bukittinggi, Rabu.

Sementara, jumlah blok sensus juga berkembang dari 394 blok sensus menjadi 417 sehingga cakupan sensus ekonomi di daerah itu lebih dari 100 persen.

"Saat ini, semua data hasil sensus telah berada di tangan 66 orang petugas pemeriksa (PML) untuk diperiksa hasil isian yang dilakukan petugas pencacah lapangan (PCL) dan untuk penentuan kode klasifikasi dan kategori usaha," jelasnya.

Selanjutnya, dari PML akan diteruskan kepada koordinator sensus kecamatan (Koseka) kemudian disampaikan ke BPS di kota atau kabupaten untuk dilakukan editing dan pengkodean.

"Di BPS kota atau kabupaten juga dilakukan olah cepat untuk mengetahui secara cepat berapa banyak unit usaha yang telah terdata," lanjutnya.

Tahap berikutnya, pengolahan dilakukan di BPS provinsi dan selanjutnya verifikasi dan analisis di BPS pusat.

Sementara itu, sisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bukittinggi, Ismail Djohar menyampaikan apresiasi atas kinerja para petugas SE dan kerjasama masyarakat pelaku usaha yang telah mendukung kegiatan tersebut.

"Kami mengapresiasi kinerja para petugas dan kerjasama masyarakat sehingga pendataan dapat berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal negatif seperti penipuan dalam pelaksanan SE," ujarnya.

Ia berharap, masyarakat memberikan data yang sejelas-jelasnya sehingga pemerintah kemudian dapat menentukan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan potensi ekonomi masyarakat. (*)