Kemenkeu Hibahkan Rp9 Miliar untuk PDAM Pesisir Selatan

id Kemenkeu, PDAM, Pesisir Selatan

Painan, (Antara Sumbar) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada tahun ini memberikan dana hibah sebsar Rp9 miliar pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Bupati Hendrajoni di Painan, Jumat, menyampaikan alokasi dana itu bakal digunakan untuk penyediaan air bersih bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Sesuai rencana, pemerintah kabupaten di 2016 menargetkan sambung baru instalasi PDAM bagi 3.300 MBR.

"Saya sudah tandatangan suratnya di Kemenkeu," katanya.

Kegiatan itu dijadwalkan bakal direalisasikan pada akhir tahun ini sesuai jadwal pencairan dana hibah tersebut dari Kemenkeu yang direncanakan pada September.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah kabupaten bersama PDAM selaku pengguna anggaran kegiatan kini tengah melengkapi semua persayaratan administrasi yang diberikan Kemenkeu.

Ia optimistis dengan adanya penambahan sambung baru PDAM itu, kualitas air yang digunakan masyarakat di Pesisir Selatan tentunya akan semakin baik.

Upaya itu seiring dengan program pemerintah daerah lima tahun ke depan, yakni meingkatkan taraf kesehatan masyarakat. "Ini akan terus berlanjut," ujarnya.

Sementara, Direktur PDAM, Herman Budiarto mengungkapkan pihaknya menargetkan 65 ribu sambungan baru di Pesisir Selatan menjelang 2025.

Jumlah itu merupakan sisa dari total 108 ribu rumah tangga yang belum dialiri PDAM. "Ini merupakan tugas berat yang akan kami emban," ucapnya.

Ia menjelaskan, upaya-upaya yang dilakukan PDAM untuk mencapai target tersebut salah satunya melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Kemudian, menginvestasikan dana pendapatan dan laba operasional perusahaan yang nilainya juga menunjukkan trend peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada kesempatan itu dirinya juga menyebutkan, PDAM Pasisir Selatan bakal menerapkan e-PDAM guna mencegah terjadinya kesalahan pencatatan.

Lebih dari itu, guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan pelat merah daerah itu. "Nanti oprator dan petugas lapangan akan saling terhubung," katanya. (*)