Lokasi Buaya Muara, BKSDA: Jangan Beraktivitas di Sungai Masang

id Buaya, BKSDA Sumbar

Lokasi Buaya Muara, BKSDA: Jangan Beraktivitas di Sungai Masang

Buaya. (FOTO ANTARA/Septianda Perdana)

Lubuk Basung, (AntaraSumbar) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, mengimbau warga Agam yang bermukim di pinggir Sungai Masang untuk tidak melakukan aktivitas di sungai tersebut, karena merupakan lokasi habitat buaya muara.

"Warga dilarang untuk mandi, mencuci pakaian, mencuci piring dan memancing ikan. Kami juga mengimbau warga agar tidak mengganggu dan mengambil telur buaya tersebut," kata Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Syafrial Suharto di Lubuk Basung, Selasa.

Untuk menindaklanjuti imbauan ini, BKSDA akan memasang papan peringatan agar tidak melakukan aktivitas di sungai tersebut sebanyak tiga buah.

Pemasangan ini akan dilakukan dalam waktu dekat di lokasi banyak terdapat permukiman masyarakat.

"Sebelumnya BKSDA juga memasang papan peringatan tersebut sebanyak dua buah. Kami juga telah menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sungai itu," katanya.

Apabila masyarakat tetap melakukan aktivitas di sungai itu, maka buaya merasa terganggu karena Sungai Masang dengan panjang sekitar 15 kilometer merupakan tempat habitatnya buaya dan binatang reptil tersebut langsung menyerang warga.

Ini yang dialami Adi Putra (16) warga Manggopoh Utara, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung. Korban diserang buaya saat mandi di Sungai Masang, Senin (2/4) sekitar pukul 06:30 WIB.

Saat itu korban sempat menginjak buaya dan terkejut sembari menyelamatkan diri ke daratan. Namun buaya itu langsung menggigit kedua betis korban dan mengalami luka serius. Korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung.

"Lokasi Adi Putra diserang buaya hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi warga Gadih Angik diserang buaya pada 2015," katanya.

Ia mengakui, ini kasus warga digigit buaya pertama pada 2016. Sementara pada 2015 sebanyak dua kasus.

Salah seorang warga Muaro Putih, Abdul Ramit, mengatakan, selama ini pihaknya tidak melakukan aktivitas di Sungai Masang, karena takut menjadi korban gigitan buaya muara.

"Saya tidak melakukan aktivitas semenjak beberapa warga di daerah itu diserang buaya," katanya. (*)