Harga Minyak Terus Menurun dari Tertinggi 2016

id Harga Minyak

Harga Minyak Terus Menurun dari Tertinggi 2016

Ilustrasi. (Antara)

New York, (Antara/AFP/Xinhua) - Kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak ditambah dengan ketidakpastian permintaan, mendorong harga minyak dunia lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB) untuk hari kedua perdagangan berturut-turut.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni, turun 1,14 dolar AS menjadi berakhir di 44,78 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, patokan Eropa, merosot 1,54 dolar AS menjadi menetap pada 45,83 dolar AS per barel.

Laporan meningkatnya produksi di Irak dan Iran memperlambat momentum yang mengangkat harga minyak ke tingkat tertinggi pada 2016 pekan lalu, kata para analis.

Ekspor minyak Irak mencapai rekor 3,36 juta barel per hari pada April, Bloomberg News melaporkan, memperkirakan bahwa produksi Iran selama satu bulan mencapai 3,5 juta barel per hari, terbesar sejak Desember 2011.

Juru bicara Kementerian Minyak Irak Assem Jihad mengatakan pada Minggu bahwa minyak yang diekspor dari Irak meningkat sebesar 2,3 persen pada April dari bulan sebelumnya, menjadi rata-rata 3,364 juta barel per hari.

"Pasar minyak telah berujung ke penurunan setelah libur perdagangan 'May Day' (Hari Buruh Internasional), karena kekhawatiran bahwa produksi OPEC terus meningkat," kata analis Citi Futures, Tim Evans.

Menambah kekhawatiran, data Tiongkok menunjukkan aktivitas pabrik melambat pada April dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan harga minyak layak terjadi karena reli harga selama satu bulan terakhir belum bisa dibenarkan, Kyle Cooper dari IAF Advisors mengatakan. Pasar "memberikan kembali sedikit apa yang dalam pikiran saya tidak harus dimiliki di tempat pertama," katanya.

Secara keseluruhan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah meningkatkan produksi mereka selama April, sebanyak 484.000 barel per hari menjadi 33,217 juta barel per hari pada April, menurut survei terhadap perusahaan minyak oleh Bloomberg.

Negara-negara produsen minyak mentah utama telah gagal mencapai kesepakatan untuk melakukan pembekuan produksi global pada pertemuan 17 April di Doha, Qatar. (*)