Wabup Pasaman: Jangan Ada Pungutan Liar Ajaran Baru

id Pungutan Liar, Ajaran Baru, Sekolah

Lubuk Sikaping, (AntaraSumbar) - Wakil Bupati Pasaman, Atos Pratama mengimbau kepada pihak sekolah untuk tidak melakukan pungutan liar kepada orang tua siswa menjelang tahun ajaran baru 2016/2017.

"Jangan sampai ada pungutan liar bagi siswa baru yang akan masuk sekolah, karena itu bisa memberatkan bagi orangtua siswa," katanya di hadapan ratusan guru dalam kegiatan Sosialisasi Aset Sekolah di Lubuk Sikaping, Rabu.

Ia menegaskan segala macam embel-embel lainnya yang memberatkan siswa juga tidak boleh dilakukan, seperti mengharuskan siswa memakai atau membeli seragam baru untuk siswa baru.

"Tidak semua orangtua siswa yang mampu membeli seragam baru untuk sekolah anaknya. Di sini ada juga masyarakat yang ekonominya lemah," ujarnya.

Ia memprediksi di setiap sekolah terdapat 10 sampai 30 siswa yang orangtuanya tergolong kurang mampu dan berekonomi lemah.

"Hal itu patutnya menjadi perhatian pihak sekolah sehingga tidak terjadi perbedaan di lingkungan sekolah antara si kaya dan kurang mampu," katanya.

Atos menambahkan kalau ada siswa baru yang memakai baju seragam sekolah kakaknya yang masih layak pakai silahkan dipakai yang penting bersih.

"Kepada pihak sekolah diminta untuk melakukan pengecekan langsung ke rumah orang tua siswa untuk mengetahui kondisinya. Jika siswa tersebut berhak untuk mendapat bantuan, maka harus dibantu," ujarnya.

Ia menjelaskan saat ini Pemerintah kabupaten (pemkab) Pasaman sudah menggratiskan pendidikan selama 12 tahun.

Untuk itu, ia meminta kepada pihak sekolah untuk tidak mencoreng prestasi tersebut karena sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pasaman, Khairil Anwar mengapresiasi apa yang disampaikan Wabup Atos Pratama.

"Kami mengimbau kepada pihak sekolah agar mematuhi hal tersebut, dan tidak membebani para orangtua siswa dengan hal-hal yang sepele," sebutnya.

Ia menegaskan bagi pihaknya yang penting adalah bagaimana seluruh siswa dapat mengenyam dunia pendidikan dengan baik.

"Tidak perlu alasan lain. Yang penting Pendidikan di Pasaman ini bisa merata ke seluruh daerah," ujarnya. (cpw)