Disosnakertrans Solok Selatan Berharap Bedah Rumah Segera Tuntas

id Bedah Rumah, Solok Selatan

Disosnakertrans Solok Selatan Berharap Bedah Rumah Segera Tuntas

Bedah Rumah.

Padang Aro, (AntaraSumbar) - Jumlah rumah yang terbengkalai Program Bedah Rumah bantuan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Solok Selatan, sebanyak 64 unit, kata pejabat pemerintah setempat.

"Pemerintah pusat sudah berjanji akan mengucurkan sisa dananya sebanyak 60 persen bulan ini. Kami tunggu saja realisasinya karena kami juga menginginkan program itu segera tuntas," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan, Zulkarnaini di Padang Aro, Senin.

Pihaknya, tambah dia juga sudah menyurati Inspektorat pusat untuk memeriksa program bedah rumah ini yang masih terbengkalai.

Dia menjelaskan dana program bedah rumah tersebut pertama kali dikucurkan oleh pemerintah pusat pada Desember 2015 sebanyak 40 persen.

Setelah dilakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, ujarnya mereka berjanji akan menyalurkan 60 persen sisanya bulan ini.

"Salahnya bukan pada kami, tetapi karena pemerintah pusat yang belum mengirimkan sisa dananya sehingga proses pengerjaannya jadi terhenti," lanjutnya.

Sementara itu salah seorang warga Tanjung Harapan, Nagari Lubuak Gadang Timur, Kecamatan Sangir yang mendapat bantuan program ini, Hen berharap pemerintah segera memberikan dana pembangunan selanjutnya supaya proses penyelesaiannya juga cepat selesai.

Saat ini, katanya rumah bantuan tersebut belum memiliki dinding dan ia untuk sementara menggunakan atap bekas serta kayu seadanya untuk mendindingnya.

"Dulu pemerintah berjanji akan mencairkan dana selanjutnya, tetapi sudah lebih tiga bulan berjalan kelanjutannya belum ada, akibatnya rumah tersebut terbengkalai," sebutnya.

Sementara itu Kepala Jorong Lubuak Gadang Timur, Busnardi menyebutkan di daerahnya ada tiga rumah bantuan seperti ini tetapi belum satu pun yang selesai, karena dananya belum semuanya diberikan.

"Kalau seperti ini kan masyarakat yang menderita, karena rumah mereka tidak memiliki dinding dan belum layak ditempati," ujarnya.

Dia berharap, pemerintah secepatnya menyikapi permasalahan ini supaya masyarakat tidak teraniaya lebih lama karena rumah yang belum layak huni. (*)